Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencintai lingkungan, yaitu dengan mengolah limbah atau daur ulang menjadi kerajinan tangan, seperti yang dilakukan oleh sebuah saung di Depok, Jawa Barat.
Melalui 'Saung Palakali Creative Art Community', Ary Octa sang pemilik saung yang juga lulusan Seni Rupa ini membuat wadah berkesenian untuk segala kalangan masyarakat, khususnya anak-anak biar bisa mengeksplorasi dan mengapresiasi seni melalui minatnya masing-masing.
Enggak cuma belajar melukis, membatik, montase, dan membuat kreasi dari tanah liat, tapi mereka juga diajarkan berbagai kerajinan yang terbuat dari berbagai limbah. Mulai dari membuat furnitur dari kayu bekas, pajangan dari koran atau kertas bekas, dan kreasi taplak meja serta bantal cantik dari sisa-sisa kain.
Saung yang berada di Jalan Palakali Tanah Baru, Depok, Jawa Barat ini terasa sangat nyaman dan sejuk karena rindangnya pepohonan. Enggak heran kalau para peserta workshop yang kebanyakan anak-anak nyaman untuk belajar sambil bermain.
"Kebanyakan memang anak-anak dari berbagai sekolah yang datang berkunjung. Biasanya sampai 100 anak," ujar Ary.
Di sana, anak-anak juga diajarkan membuat mainan tradisional dengan menggunakan bahan alami seperti topeng dari pelepah pisang, mobil dari kulit jeruk, dan kolase daun.
Selain dilatih berimajinasi, berkreasi dan kebersamaan, anak-anak juga belajar mencintai alam.
"Dengan konsep zero waste, manfaatkan limbah menjadi barang-barang yang dapat difungsikan kembali," tutupnya.
Untuk berbagai kegiatan kreasi seni, setiap kunjungan peserta di saung ini dikenai biaya Rp75 ribu per orang. Di Saung Palakali ini, Ary juga menjual berbagai kreasi daur ulangnya di Grand Indonesia.
"Kalau di Grand Indonesia kebanyakan yang beli warga asing," ungkapnya lagi.
Selain dijual di Grand Indonesia, kamu juga bisa menemukan karya daur ulang unik di di sejumlah pameran dan galeri serta studio di lantia 2 Saung Palakali.
Artikel menarik lainnya: