Lampu bohlam, neon, baterai, sampai komputer yang sudah rusak biasanya tersimpan begitu saja di rumah. Kalaupun dibuang kebanyakkan orang akan membuangnya di tempat sampah bersama sampah rumahan lainnya.
Nah tahukah kamu bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah untuk dilakukan. Limbah elektronik yang mengandung bermacam zat dan racun berbahaya, sangat tidak baik untuk keanekaragaman hayati dan manusia jika terkontaminasi dengan air, tanah dan udara akibat dibuang sembarangan.
Pencemaran logam berat dan senyawa beracun yang dikategorikan sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) seperti merkuri, timbal, kromium, arsenik dan lain-lain ini menjadi masalah yang krusial di seluruh negara di dunia. Sehingga penanganan khusus diperlukan agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya dan aman bagi manusia.
Daur Ulang Sampah Elektronik
Pertumbuhan sampah elektronik mencapai 5 persen setiap tahunnya dan Asia adalah benua penyumbang sampah elektronik terbesar.
Salah satu cara meminimalisasinya adalah dengan mengedukasi bahaya sampah elektronik dan mendaur ulang sampah tersebut kepada rakyat luas sedini mungkin.
Baca juga: Keren! Pria Ini Bikin Lato-lato dari Limbah Kantong Plastik, Netizen Salut
Di Belgia, dimudahkan dengan disediakannya tempat pembuangan sampah elektronik menurut jenisnya, seperti kotak pembuangan khusus baterai, khusus lampu dan alat-alat elektronik lainnya.
Sedangkan untuk elektronik berukuran besar, tersedia juga tempat pembuangan sampah besar. Material-material yang terkandung di dalam sampah elektronik tersebut kemudian dimanfaatkan kembali untuk bahan baku pembuatan produk baru.
Baca juga: Limbah Masker Butuh 300 Tahun untuk Terurai, BRI Peduli Mengubah Jadi Pot Tanaman
Tersedia di Berbagai Tempat
Lokasi dimana pembuangan sampah elektronik ini biasanya terdapat di depan supermarket, perkantoran dan toko material bangunan.
Sedangkan untuk pembelian barang elektronik dalam ukuran besar seperti televisi, kulkas, mesin cuci dan sejenisnya, toko tempat penjualan wajib bersedia untuk membawa barang bekas yang lama milik pembelinya secara gratis. Ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah Belgia dalam mendaur ulang sampah elektronik.
Artikel Menarik Lainnya:
- Rawon Cak Wott Kumis, Kuliner yang Lagi Viral di Malang Antrenya Panjang Kayak Kereta
- Ini Bandara Paling Berbahaya di Dunia, Namun Justru Dipenuhi Turis Lagi Asyik Sunbathing
- Melihat Keindahan Pulau Emas, 'Harta Karun' di Sumbar yang Dipenuhi Terumbu Karang
- Pria Wonogiri Punya Ratusan Pusaka Raksasa, Ada yang Dibuat dari Batu Meteor
- Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”: BRI Sasar Pengelolaan Sampah Terpadu
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.