Channeling Kesedihan Jadi Karya, Ayu Welirang Raih Author of the Year di SPA 2023

- Senin, 27 Maret 2023 | 14:57 WIB
Ayu Welirang Jadi AOTY di Scarlet Pen Awards 2023. (Instagram/ayuwelirang).
Ayu Welirang Jadi AOTY di Scarlet Pen Awards 2023. (Instagram/ayuwelirang).

Salah satu ajang penghargaan untuk para penulis Indonesia baru saja digelar pertengahan Maret lalu. Ajang bernama Scarlet Pen Awards itu memberikan apresiasi khusus kepada para penulis di genre fiksi kriminal di Indonesia.

Salah satu penulis yang berhasil meraih salah satu penghargaan ajang tersebut adalah Cynthia Ayu Windani atau yang dikenal dengan nama penanya Ayu Welirang. Penulis kelahiran Bandung tersebut berhasil masuk dalam tiga nominasi dan menang di satu kategori, yaitu Author of the year.

Berikut wawancara antara Indozone (IDZ) dengan sosok Ayu Welirang (AW) melalui pesang singkat di WhatsApp. Simak pembahasan tentang keseharian, kegiatan menulisnya, hingga karya yang membuatnya terpilih sebagai Author of the Year.

IDZ: Bisa ceritain singkat dan Ayu Welirang dan kegiatan saat ini?

AW: Kegiatan sehari-hari saat ini bekerja sebagai IT Security Engineer sambil kuliah S2 di Departemen Kriminologi, FISIP, Universitas Indonesia. Aku juga sedang menggarap sejumlah jurnal terkait fiksi kriminal Indonesia juga dan berharap lolos publikasinya sih.

-
Ayu Welirang Jadi penulis terbaik di Scarlet Pen Awards 2023. (Instagram/ayuwelirang).

IDZ: Mulai kapan menulis dan kenapa menyukai menulis novel berbau fiksi kriminal?

AW: Aku udah mulai nulis dari tahun 2008, dulu awalnya nulis di Kemudian.com. Beberapa penulis terkenal banyak yang memulai karier dari sana juga, lho. Nah, pas di Kemudian.com, aku udah mulai suka nulis cerita misteri, tapi dulu masih dikaitkan sama supernatural. Terus tahun 2012, ada prompt dari komunitas Kampung Fiksi buat nulis 50000 kata selama sebulan. Aku ikutan dan hasil akhirnya kukirim ke PSA 2 Grasindo. Gara-gara itu, 7 Divisi menang jadi juara kedua setelah novel thriller-nya Vinca Callista. 

Waktu itu genre '7 Divisi' lebih ke misteri dan petualangan gitu, kayak National Treasure. Aku terinspirasi Ekspedisi Madewa pas nulis novel itu, walau nggak mirip juga, sih. Sejak saat itu, aku mulai garap tipis-tipis novel thriller dan sebenarnya novel pertama yang kugarap sejak lama adalah Cipher. Karena aku juga suka banget nonton drama kriminal Jepang, jadi makin suka nulis fiksi kriminal.

Baca Juga: 8 Pemenang Scarlet Pen Awards 2023 Diumumkan, "Silent Dreams" Raih Penghargaan Best Novel

IDZ: Bagaimana bisa terlibat dengan komunitas penggemar cerita fiksi kriminal?

AW: Waktu itu awal keterlibatan kayaknya gara-gara aku gabung Forum Buku Kaskus 66 ya. Awalnya dari promosi 7 Divisi, terus malah gabung Kaskus Serapium (Forum 66). Di sana kenalan sama Kak Selvi yang suka baca bukunya Tsugaeda, lalu aku dikasih 1 eksemplar dan suka banget yang Rencana Besar. Terus aku mulai nyapa-nyapa komunitas lain, awalnya tahu Detectives ID dari Twitter. 

Terus senang banget pas difollow balik. Nah, lupa tahun berapa, kalau nggak salah 2014 atau 2015 ya? Detectives ID buka booth di Goodreads Indonesia (Forum Pembaca Indonesia). 

IDZ: Ayu masuk tiga nominasi di ajang SPA 2023 dan menang sebagai Penulis Terbaik Tahun ini. Sebenarnya seperti apa tahun 2022 yang dilalui sama Ayu sehingga dilirik menjadi pemenang?

AW: Waktu masuk nominasi Digital Book dan Short Story, aku sebenarnya agak ragu, sih. Karena memang itu kan hasil voting ya, dan aku sadar bahwa kedua karyaku yang masuk tidak sebaik karya lainnya. Apalagi pada tahun 2022 aku sedang banyak masalah karena beberapa orang terdekatku berpulang, jadi kurang fokus menulis. Namun, anehnya, aku channeling kesedihan itu dengan menggarap novel thriller, Jejak Balak, yang memenangkan Lomba Thriller GPU 2022. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X