Ingin Cari Sumber Penghidupan Halal & Berkah, Alumni Fisipol UGM Banting Setir Jadi Petani

- Jumat, 19 Juni 2020 | 14:25 WIB
Kiri: Dipa. Kanan: Thread yang dibuat Dipa. (Twitter/@tanikelana)
Kiri: Dipa. Kanan: Thread yang dibuat Dipa. (Twitter/@tanikelana)

Banyak orang beranggapan bahwa usai menempuh pendidikan, terlebih dari perguruan tinggi harus bekerja sesuai dengan jurusan yang di ambilnya.

Bukan tanpa sebab, banyak yang merasa pekerjaan akan terasa mudah jika sejalan dengan jurusan saat menempuh pendidikan. Namun, karena satu dan lain hal, bisa saja keinginan itu harus terkubur, dan menghadapi kenyataan yang ada.

Di zaman sekarang, banyak orang memutuskan untuk melakoni pekerjaan meskipun tak sejalan dengan pendidikan yang diambilnya. Yang terpenting adalah tekad dan kerja keras demi mendapatkan lembar demi lembar rupiah dan pengalaman berharga.

Seperti halnya kisah mahasiswa yang satu ini. Lewat akun Twitter-nya, @tanikelana, pengguna akun bernama Dipa ini menceritakan bahwa ia memilih menjadi seorang petani, meskipun lulusan dari jurusan Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM).

"Tujuh bulan lalu aku lulus dari Fisipol UGM. Januari lalu akhirnya aku pulang kampung, dan bulan Maret aku mulai ambil cangkul dan pergi ke kebun. Sedikit cerita tentang memilih jalan seorang petani!" cuit Dipa.

Lewat threadnya itu, Dipa mengatakan bahwa semasa kuliah ia bertemu dengan komunitas Sekti Muda,  yang mengajarinya tentang dunia pertanian.

"Dulu waktu kuliah aku ketemu komunitas @sektimuda, wadah belajar bersama tentang pertanian alami. Ternyata banyak anak muda yang tertarik dunia pertanian," tulisnya.

Dalam unggahan itu, Dipa mengungkapkan bahwa ia belajar tentang nutrisi dan cara membuat pupuk organik untuk tanaman dari seorang guru bernama Pak Udik.

Selain Pak Udik, Dipa juga belajar tentang pertanian dari pria bernama Qomarun Najmi. Qomarun kata Dipa adalah sosok guru yang bisa mengajarkannya tentang budidaya hingag kebijakan dalam dunia pertanian.

Dipa yang sudah bertemu dengan banyak petani, membuat jiwa petani yang sudah ada sejak kecil dalam dirinya kembali bangkit. Dipa bahkan sampai mencoba bercocok tanam di kosnya. Di titik inilah, Dipa yakin bahwa cita-citanya menjadi seorang petani.

"Di situ aku makin yakin, cita-citaku adalah jadi seorang petani," sambungnya.

Lewat unggahan itu, Dipa mengaku bahwa ia bukan berasal dari keluarga petani. Ia juga tak punya tanah warisan luas. Namun, ia beruntung, karena keluarganya mendukung keinginan Dipa untuk jadi seorang petani.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X