Menikah adalah sebuah keputusan besar yang diambil dalam hidup seseorang. Keputusan itu harus dipirkan dengan begitu matang.
Akan tiba waktunya dalam hidup saat kamu harus mengambil keputusan menikah dengan pasanganmu. Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya apakah yang dirasakan terhadap pasanganmu adalah cinta atau hanya nafsu.
Sudah saatnya kamu memecahkan pertanyaan itu. Jangan terus-terusan berada di satu titik, yang membuat kamu dan pasangan selalu bertanya-tanya kapan kalian akan menuju ke tahap selanjutnya, yakni pernikahan.
Cara Mengetahui Kapan Kita Dinyatakan Sudah Siap Menikah dengan Pasangan
Berikut ini INDOZONE akan merangkum beberapa petunjuk dari para ahli yang bisa membantumu memutuskan, apakah kamu siap menikah dengan pasanganmu atau tidak, seperti dilansir dari timesofindia, Kamis (08/10/2020)
1. Kamu bisa berbicara tentang hal-hal yang serius
Salah satu kualitas utama yang meyakinkan kalau kamu siap menikahi pasanganmu adalah berkomunikasi. Mampu mengkomunikasikan tidak hanya hal-hal yang menyenangkan tetapi juga hal-hal yang serius adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh kamu dan pasangan dalam suatu hubungan.
Kalain berdua harus mampu menangani masalah serius sebanyak kamu bisa bersenang-senang satu sama lain.
2. Kamu bisa selesaikan masalah
Berdebat dengan pasangan selalu menjadi hal yang mungkin untuk terjadi. Sangat tidak realistis menjalani hubungan tanpa perdebatan.
Namun, ketika kamu sudah siap menikah itu artinya kamu harus bisa berdebat dan menyelesaikannya juga. Kamu tau kok, kalau memang dia orang yang tepat kalian tidak akan bertengkar terus menerus, selalu ada solusi di tiap perdebatan.
3. Kamu merasa nyaman dan aman saat bersama dengan pasangan
Ya, kedengarannya cukup klise, tapi kenyataannya itu memang penting. Kamu dan doi selalu bisa mengendalikan diri dan menerima kekurangan satu sama lain.
4. Kamu bertanggung jawab
Kamu dan pasangan harus bisa memastikan sudah mengerti dengan apa peran dan tanggung jawab yang akan dijalani saat menikah. Saat menikah bukan lagi aku dan kamu, melainkan berubah menjadi 'kami', untuk membangun pernikahan yang baik.