Salah satu cara kebanyakan non-Muslim menunjukkan rasa hormat kepada mereka yang berpuasa adalah dengan tidak makan dan minum di depan mereka. Namun, seorang pengguna Twitter baru-baru ini menunjukkan bahwa tidak ada perlakuan khusus yang dibutuhkan saat berpuasa.
Pengguna akun bernama @SyedAkramin mengunggah cerita di Twitter ketika dia memutuskan untuk istirahat beberapa hari yang lalu di sebuah pondok terdekat. Saat berada di sana, seorang satpam Nepal yang sedang makan siang langsung membalikan badannya.
Ketika Syed menanyai penjaga itu, seorang pria yang mengenakan pakaian sekuriti itu hanya berkata;
"Kamu berpuasa, aku tidak ingin mengganggumu."
"Saat itulah aku menyadari bahwa akulah yang mengganggunya makan. Saya meminta maaf padanya dan meninggalkan daerah itu," tulisnya.
Baca juga: Pasangan Malaysia Ini Pamer Bulan Madu di Luar Kota, Berujung Dipenjara & Denda Rp8 juta
Pengguna Twitter memuji Syed atas perilakunya dan banyak yang bahkan menimpali dengan pendapat mereka yang mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak keberatan ketika non-Muslim makan di depan mereka.
Faktanya, banyak dari mereka mengatakan iman mereka tidak terlalu lemah sehingga mereka harus memaksa orang lain untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan mereka.
Semalam rehat sebentar di sebuah pondok. Kebetulan ada seorang pekerja Nepal sedang makan. Dia pusingkan badan bila nampak saya.
— Roman Akramovich (@SyedAkramin) April 15, 2021
Saya tanya kenapa? Dia jawab, "U puasa, tak mahu ganggu u".
Saya tersedar, sebenarnya saya yang ganggu dia makan. Jadi, saya minta maaf dan beredar. pic.twitter.com/gFlvjBQqlL
Dilansir dari World of Buzz, Selasa (20/4/2021), Syed mengatakan bahwa toleransi antar ras khususnya selama bulan Ramadhan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dia menambahkan bahwa dia menghadapi situasi serupa sebelumnya ketika dia bersekolah 70% siswa di sekolahnya adalah siswa China dan India.
Selama itu, dia hanya memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar lebih banyak tentang agama dan budaya teman-temannya.