Jiwa entrepreneur rasanya telah masuk ke dalam diri Andika Praditya, pemuda 28 tahun yang kini sukses menjadi perajin jam tangan. Bukan jam tangan biasa, melainkan jam tangan yang dibuat dari limbah kayu bekas papan skateboard.
Andika telah menggeluti kerajinan jam tangan kayu sejak tahun 2015. Enggak disangka, jam tangan buatan Andika yang tampak sederhana diminat banyak orang. Tak main-main, jam tangan kayu hasil karya Andhika laris manis hingga pasar mancanegara.
Pesanan terus berdatangan dari Jerman, Inggris, Belgia, dan Prancis. Para pelanggannya beralasan jika, jam tangan Andika ramah lingkungan dari dibuat dari bahan daur ulang lebih bagus ketimbang bahan plastik atau logam.
“Pesanan datang dari mancanegara. Orang di sana lebih menyukai produk daur ulang seperti ini, karena ramah lingkungan,” ujar Andika kepada Tim IDZ Creators.
Pembuatan jam tangan dilakukan di sebuah kios Pasar Elektronik dan Pakaian Bekas Elpabes, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Untuk memasarkan produk jam tangannya, Andika diberi berlabel Loosewood.
Sementara itu, seluruh proses pengerjaannya mengunakan mesin Computer Numerical Control (CNC) mini agar lebih presisi dan cepat. Sedang untuk pemasangan mesin dan strab dilakukan secara manual.
Produk UMKM buatan Andika telah diboyong oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka ke beberapa pameran di Eropa. Harga jam tangannya berkisar antara Rp475 ribu hingga Rp650 ribu.
Pantai memanfaatkan peluang itulah kunci kesuksesan bisnis Andika. Isu daur ulang yang sangat populer di Eropa dan Amerika tersebut justru menjadi lahan usaha yang menjanjikan dengan membuat produk bernilai jual tinggi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
