Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis pakaian impor bekas (populer dengan istilah thrift) kian menjamur. Media sosial dan lapak-lapak toko online beramai-ramai menjual pakaian impor bekas bermerek dengan harga yang memang lebih murah daripada pakaian baru.
Namun, tahukah kamu, jauh sebelum bisnis thrift menjamur, di sejumlah daerah di Sumatera, terutama di Sumatera Utara, sudah ada monza yang lebih dulu terkenal.
Bedanya dengan bisnis thrift yang identik dengan metode penjualan online, monza lebih dikenal dengan gambaran jual-beli pakaian secara langsung di pasar. Biasanya, para penjual akan berteriak-teriak menawarkan barang dagangannya kepada orang-orang yang melintas. Harganya pun jauh lebih murah dibanding bisnis thrift online yang penjualnya sudah pada "melek-merek", sehingga memanfaatkan merek sebagai pembenaran untuk menjual dengan harga tinggi.
Salah satu pasar yang terkenal menjual monza adalah Pasar Melati di Kota Medan, atau yang lebih akrab dengan nama 'Pajak Melati'. Di Pajak Melati, suasana jual beli monza begitu riuh dan seru.
"Dipilih, dipilih...celana 15 ribu aja. Jaket 30 ribu aja," demikianlah ingatan wartawan Indozone, saat beberapa kali berkunjung ke Pajak Melati.
Tak cuma di Pajak Melati, pedagang monza pun banyak bertebaran di berbagai tempat di Sumatera Utara.
Di Pasar Deli, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai, misalnya. Di tempat ini, ada empat pedagang monza yang juga menjual dengan harga murah. Bahkan jauh lebih murah dibanding monza di Pajak Melati yang pedagangnya juga sudah pada "melek-merek".
Di pasar-pasar monza ini, kamu bisa menemukan pakaian dengan berbagai merek terkenal dan berkualitas bagus. Mulai dari celana pendek, jins, celana keper, kaos, jaket, sampai topi.
Artikel Menarik Lainnya:
Jangan Cuma Ikut-ikutan, Begini Kunci Sukses Berbisnis Thrift Shop
Pasar Pagi Tugu Pahlawan, Surganya Pecinta Thrifting di Surabaya
