Pesan Paus Fransiskus di Hari Paskah, Umat Harus Mulai Peduli

- Senin, 13 April 2020 | 12:41 WIB
Paus Fransiskus (New York Times)
Paus Fransiskus (New York Times)

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan. Termasuk untuk urusan beribadah. Banyak rumah ibadah ditutup sementara dan para umat diminta beribadah di rumah masing-masing agar terhindar dari penularan virus corona baru.

Hal yang sama turut dirasakan oleh umat Kristiani di berbagai penjuru dunia yang baru saja merayakan Paskah. Umat tidak bisa mengikuti ibadah di gereja dan terpaksa melaksanakan kewajiban agama secara online. Basilika Santo Petrus di Vatikan, yang biasanya ramai dikunjungi umat terlebih di hari raya seperti Paskah, tahun ini menjadi sangat sepi.

Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana 70 ribu umat berkumpul di lapangan Basilika Santo Petrus untuk mendengar pesan Paskah dari Paus Fransiskus. Walaupun tahun ini perayaan Paskah sepi, Paus Fransiskus tetap memberikan pesan saat memimpin misa yang disiarkan online. Dalam pesannya, Paus Fransiskus berbicara tentang penularan harapan.

Paus Fransiskus mengakui bagi banyak umat Katolik, tahun ini adalah hari Paskah yang hidup dalam kesedihan dan kesulitan. Hal itu disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang mengalami kesulitan. Baik dari segi fisik hingga kesulitan ekonomi.

"Pikiranku ada pada mereka yang secara langsung terkena virus, dokter dan perawat, orang sakit, mereka yang telah meninggal, dan anggota keluarga mereka berkabung. Tuhan menyertai kita, meyakinkan kita dengan tegas, 'Jangan takut, aku telah bangkit dan aku masih bersamamu'," ucap Paus Fransiskus seperti yang dikutip dari The New York Times, Senin (13/4/2020).

-
Paus Fransiskus (VOA)

Paus Fransiskus mengakui, banyak orang yang menghadapi masa depan dengan tidak menentu dan ketakutan akibat kondisi ekonomi yang terdampak Covid-19.

Oleh karenanya, Paus meminta para pemimpin politik di dunia untuk bekerja secara aktif demi kebaikan bersama, menyediakan sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk memungkinkan setiap orang menjalani kehidupan bermartabat. Selain itu, setelah keadaan memungkinkan, membantu masyarakat melanjutkan kegiatan normal sehari-hari.

"Ini bukan waktu untuk ketidakpedulian karena seluruh dunia menderita dan perlu bersatu dalam menghadapi pandemi," kata Paus Fransiskus.

Dalam pesannya juga, paus meminta para pemimpin dunia untuk merawat orang miskin, pengungsi, dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal. Paus Fransiskus mendesak pelonggaran sanksi internasional dan menuntut pengurangan hutang negara-negara termiskin agar bisa memenuhi kebutuhan terbesar bagi warganya. Ia juga mendesak gencatan senjata global di seluruh penjuru dunia.

-
Ilustrasi paskah (freepik)

Selain itu, Paus Fransiskus mendesak untuk penghentian konflik dan permusuhan di Suriah, Yaman, Irak, Lebanon, dan banyak negara Afrika, serta dialog baru di Timur Tengah. Tak lupa paus menyerukan persatuan dan solidaritas di dalam Uni Eropa untuk menghadapi tantangan besar pada saat ini.

“Ketidakpedulian, mementingkan diri sendiri, perpecahan, dan kelupaan bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar saat ini. Kami ingin melarang kata-kata ini selamanya. Semoga Kristus mengusir kegelapan umat manusia yang menderita dan menuntun kita ke dalam terang zamannya yang mulia, hari yang tidak mengenal akhir," kata Paus Fransiskus.

Di akhir pesannya, Paus Fransiskus tetap memberikan pesan agar umat Katolik merayakan Paskah dengan sukacita.

"Paskah yang bahagia," tukas Paus Fransiskus seraya memberikan berkat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X