Katak Raksasa Seukuruan Bayi Manusia Ini Ditemukan di Kepulauan Solomon, Besar Banget!

- Senin, 10 Mei 2021 | 22:36 WIB
Katak raksasa. (Photo/Facebook/ABC Radio Australia/Jimmy Hugo)
Katak raksasa. (Photo/Facebook/ABC Radio Australia/Jimmy Hugo)

Seekor katak besar yang dikatakan "sebesar bayi manusia" meninggalkan sebuah desa kecil karena terkejut setelah ditangkap saat berkeliaran di daerah tersebut.

Dilansir dari ABC News, Senin (10/5/2021), pemilik pabrik kayu Jimmy Hugo, 35, sedang berburu babi hutan di pinggiran Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon ketika dia menemukan amfibi yang sangat besar itu.

Rekaman gila menunjukkan reptil bertengger di lutut Mostin setempat setelah ditemukan di semak terdekat.

Tampaknya itu sebesar seluruh pahanya dan membawa banyak beban - seharusnya 1kg. Foto lain dari gerbong besar, yang diyakini sebagai katak Cornufer guppyi, menunjukkan panjang tubuh katak yang terulur.

Makhluk itu tampak menutupi separuh tubuh seorang anak dari kepala hingga kaki. Penduduk desa Jimmy Hugo mengatakan itu adalah katak terbesar yang pernah dilihatnya, hampir sebesar bayi.

Baca juga: Viral Video Gajah Bermain Kriket dengan Sekelompok Pria di India, Aksinya Bikin Gemas

Di Kepulauan Solomon dan Papua Nugini, mereka dikenal sebagai 'ayam semak' karena beberapa desa tampaknya lebih menyukainya daripada ayam, tetapi mereka sulit ditangkap. "Ayam semak" secara tradisional diburu untuk diambil dagingnya dan dihargai oleh penduduk setempat.

Sayangnya, tidak ada akhir yang bahagia untuk katak mammoth. Meskipun matanya terbuka dalam video, itu sudah mati pada saat ditangkap sehingga pekerja Hugo memutuskan untuk memakannya, lapor ABC News, dikutip Senin (10/5/2021).

Cornufer guppyi adalah salah satu katak terbesar di dunia dan biasanya ditemukan dari New Britain di Kepulauan Bismarck hingga Kepulauan Solomon. Jumlah mereka menurun dalam beberapa tahun terakhir karena penebangan dan pemukiman masyarakat yang meluas ke habitat alami mereka.

Ahli biologi lokal, Patrick Pikacha mengatakan kepada ABC bahwa katak besar ini menjadi kurang umum karena kulit sensitif mereka sering dirusak oleh bahan kimia deterjen yang digunakan oleh manusia untuk mencuci pakaian di sungai terdekat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X