Di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar ada sebuah musala yang punya nilai sejarah.
Tempat itu bernama Langgar An-Nuur atau masyarakat setempat biasa menyebut dengan Langgar Gantung.
Pengelola Langgar Gantung, Isman Hadi mengatakan, pemberian istilah Langgar Gantung disematkan bukan tanpa alasan.
Bangunan langgar terlihat menggantung, serta terlihat tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
Dia menceritakan, bahwa dahulu di daerah tersebut masih jarang ada bangunan. Wilayah Plosokerep masih banyak dijumpai hutan dan binatang-binatang buas yang berkeliaran.
Baca juga: Kisah Mualaf Bromo, Dirikan Musala di Antara Perkampungan Umat Hindu
"Akhirnya di sini dibangunlah musala ini dengan bangunan yang menggantung. Tujuannya biar masyarakat yang beribadah terhindar dari gangguan binatang buas," kata Isman Hadi kepada Z Creator Indozone, Jum'at (24/3/2023).
Isman menambahkan, sejak didirikan, Langgar Gantung telah direnovasi sebanyak dua kali. Renovasi pertama pada 1956, kedua tahun 2000.
"Pasca renovasi pada tahun 2000, hanya perbaikan kecil untuk memperbaiki beberapa bagian yang rusak," tambahnya.
Menurutnya, saat ini Langgar Gantung akan direnovasi kembali beberapa bagian, agar bentuk dan ornamen bangunannya seperti keadaan awal saat dibangun.
Baca juga: Normalisasi Kali Ciliwung Ingin Dikebut, Dinas SDA DKI Jakarta: Terkendala Tanah Wakaf
Lebih jauh, Isman menceritakan, dahulunya Langgar Gantung berperan menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Kota Blitar. Tempat tersebut menjadi lokasi berdakwah menyebarkan agama Islam.
