Tinggalkan Australia, Pria Ini Sukses Jadi CEO Perusahaan Internasional di Negeri Sendiri

- Selasa, 20 Juni 2023 | 10:16 WIB
William bersama CEO BCcard Korea Selatan. (Dok. Pribadi)
William bersama CEO BCcard Korea Selatan. (Dok. Pribadi)

Kita memang tidak bisa mengubah takdir, tapi kita bisa berjuang untuk memperbaiki nasib. Jangan takut dan malu menjalani profesi rendahan, karena mungkin itu adalah langkah awal kita untuk mendaki puncak. 

Begitupun dengan yang terjadi pada William King. Pria Indonesia ini sempat melakukan berbagai pekerjaan serabutan yang sebenarnya tidak sesuai dengan keinginan dan latar belakang pendidikannya.

Ia pernah bekerja di dapur salah satu restoran seafood di Sydney, Australia, walaupun ia sendiri tidak suka seafood dan tidak tahan dengan bau amis. Tidak hanya itu, ia sempat menjadi penerima telpon di sebuah call center atau bekerja sampingan membagikan majalah di jalan. 

Apapun ia lakoni saat itu agar ia bisa membiayai kuliahnya sendiri dan juga memenuhi keperluan hidupnya di perantauan. Siapa sangka, beberapa tahun kemudian ia sukses menjabat sebagai CEO perusahaan IT internasional dengan klien-klien bonafit. 

Lahir dari keluarga berkecukupan

-
William King saat wisuda di Australia. (Dok. Pribadi)

William sebenarnya terlahir di keluarga yang serba berkecukupan. Ia bisa saja memanfaatkan privilege dari orang tuanya agar karir dan pendidikannya berjalan mulus tanpa melalui kesulitan dan hambatan. Tetapi, ia lebih memilih memperjuangkan nasib dan masa depannya sendiri tanpa harus ditopang kemudahan dari orang tuanya.

Sembari kuliah di salah satu universitas di Jakarta, William membuka bisnis pertamanya. Ketertarikannya pada dunia komputer dan internet membuat ia akhirnya membuka bisnis internet cafe. Apalagi saat itu baru masa awal internet masuk ke Indonesia, dan akses masih sangat terbatas. 

Uniknya, ia sendiri tidak pernah menempuh pendidikan di bidang IT. Semua skill ia dapatkan dari hasil belajar sendiri. Bisnis internet kafe yang ia jalankan cukup sukses. Tetapi dengan kensekuensi pendidikan perguruan tingginya menjadi terbengkalai. Tapi di situlah William menemukan passion yang sebenarnya.

“Sistem pendidikan di Indonesia pada zaman saya  jarang mendorong seseorang untuk tahu passion dan bakatnya apa, sehingga kita kesulitan untuk menentukan cita-cita kita. Apalagi untuk bsia membuat rencana untuk mencapai cita-cita itu.” ujar William.

Asal ambil jurusan kuliah 

-
William bersama tim Cranium dan BCcard. (Dok. Pribadi)

Ia sendiri merasa tidak mengetahui passionnya apa, sehingga ia asal saja mengambil jurusan kuliah karena ikut-ikutan teman. Dampaknya? Ia tidak menikmati pendidikannya dan hasilnya tidak optimal. 

Walaupun berhasil menyelesaikan pendidikan dan menjadi sarjana, ia merasa “berhutang” untuk sukses yang lebih besar di bidang pendidikan kepada orang tuanya. Selain itu, ia juga ingin menebus dengan kuliah lagi, yang kali ini sesuai dengan passion yang telah ditemukannya.

Merantau ke Australia 

-
William di depan BCcard Korea Selatan. (Dok. Pribadi)

William mantap memutuskan merantau ke luar negeri. Ia menjual bisnis internet kafenya dan menggunakan hasilnya untuk terbang ke Australia guna melanjutkan kuliah S2 di sana di jurusan teknik informatika. Ia melakukan ini tanpa meminta bantuan sepeser pun dari orang tuanya. 

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

20 Puisi Galau tentang Cinta yang Bikin Baper

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:40 WIB
X