Banyak Hak Anak yang Hilang Selama Pandemi Corona, Ini Upaya Kementerian PPPA 

- Kamis, 28 Mei 2020 | 19:32 WIB
Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pandemi virus corona (Covid-19) terasa sulit bagi banyak pihak termasuk anak-anak. Sejak mewabahnya virus corona baru, anak-anak tidak lagi belajar di sekolah dan tidak bermain dengan teman-teman sebaya di lingkungan rumah. Selain itu, ada potensi angka kekerasan yang meningkat pada anak.

Situasi-situasi tersebut dapat membuat anak kehilangan hak-haknya. Sebut saja hak untuk belajar, bermain, mendapat perlindungan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai upaya melindungi anak di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggerakkan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Gerakan ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum pandemi Covid-19. Selama ini PATBM berperan aktif dalam upaya perlindungan dan penghapusan kekerasan terhadap anak di Indonesia, terutama pada kelompok masyarakat di tingkat desa atau RT/RW.

Saat ini terdapat 548 aktivis PATBM yang tersebar di 34 provinsi, 68 kabupaten/kota dan, 136 desa. Di masa pandemi Covid-19 tentu peran PATBM menjadi lebih besar.

Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual dan Eksploitasi Kemen PPPA Valentina Ginting mengatakan, PATBM dapat melindungi anak-anak dari Covid-19. Sebab para aktivis bisa membantu mengedukasi masyarakat khususnya orang tua untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar anaknya tidak terinfeksi virus corona baru.

“PATBM harus sosialisasi, memberikan pemahaman, dan menyadarkan orangtua tentang pencegahan Covid-19 pada anak. Sebab terkadang masih ada orangtua, orang dewasa yang memberikan contoh tidak baik kepada anak," ujar Valentina dalam webinar Peluncuran Panduan PATBM dalam Masa Pandemi Covid-19, Kamis (28/5/2020).

"Misalnya tidak memakai masker, cuci tangan, dan lain sebagainya,” sambung Valentina.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada panduan bagi aktivis PATBM. Oleh karenanya, aktivis tidak perlu ragu untuk berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan bantuan perlindungan anak di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, lanjut Valentina, PATBM juga bisa sebagai tempat perlindungan ketika anak membutuhkan pengasuhan alternatif karena salah satu anggota keluarganya ada yang terinfeksi virus corona.

“PATBM adalah bagian yang ada di tingkat masyarakat. Mulai dari pencegahan sampai proses penanganan. Selain itu, PATBM tetap mencegah dan bertanggung jawab untuk melindungi anak dari kekerasan,” pungkas Valentina.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X