Siswa SMA bernama Deni Mulyadi ini harus merelakan ayam satu-satunya demi bisa belajar online. Deni terpaksa menjual ayam kesayangannya demi bisa membeli ponsel untuk belajar. Siswa bersekolah di MA Matla'ul Anwar, Rumpin, Parung, Bogor ini kesulitan belajar online karena tidak punya smartphone.
Deni bukan berasal dari keluarga yang berada. Ayahnya sudah meninggal. Dia kini hanya tinggal bersama ibunya yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual alat-alat sekolah seperti pensil dan buku. Penghasilan biasa ibunya per hari hanya Rp10 ribu. Namun, di masa pandemi ini, penghasilan sang ibu tidak menentu.
Di masa pandemi ini ibunya semakin kesulitan mencari nafkah. Untuk sesuap nasi saja, ia harus berjuang lebih keras.
"Jangankan beli hape, buat makan aja cuma kebeli seliter beras sehari," kata Ibu Deni, Munawaroh.
Mereka mungkin sebelumnya tidak pernah terpikir untuk membeli ponsel. Namun, karena keadaan yang mengharuskan belajar online, Deni pun harus putar otak bagaimana caranya agar ia bisa tetap belajar dan tidak membebani ibunya.
Karena itu, Deni pun memilih menjual ayam kesayangannya. Meski sedih karena harus menjual ayamnya, namun Deni tetap harus melakukannya demi bisa lanjut sekolah.
Kisah pilu Deni pun menjadi sorotan warganet. Banyak yang terharu melihat perjuangan Deni demi bisa tetap belajar di tengah pandemi. Mereka berharap agar wabah COVID-19 bisa segera berakhir dan masyarakat bisa kembali hidup normal.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan memperbaiki sistem pendidikan di tengah pandemi yang tidak menguntungkan dan menyulitkan siswa kurang mampu.
