New Normal Ubah Tatanan Kehidupan Masyarakat, Benarkah?

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 17:02 WIB
Ilustrasi belajar di rumah (Nj Daily)
Ilustrasi belajar di rumah (Nj Daily)

Masyarakat saat ini tengah bersiap menjalani fase new normal atau tatanan kehidupan baru. Kondisi ini membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ketika beraktivitas di luar rumah. Apakah hal itu dapat mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang sebelumnya sudah ada?

Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Lidya Triana MSi, saat ini masyarakat tengah berada di masa transisi. Kurang lebih sudah tiga bulan masyarakat seakan dipaksa untuk hidup dalam kondisi yang menyesuaikan kebiasaan baru. Memang hal ini dapat mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang sudah ada sebelumnya. Akan tetapi, perubahan itu mungkin terjadi hanya di bidang-bidang tertentu. 

Selain itu, Lidya mengatakan new normal sebenarnya lebih berdampak pada kota-kota besar yang tingkat mobilitas masyarakatnya tinggi. Sebab kebiasaan-kebiasaan baru itu sangat berkaitan dengan pola migrasi atau perpindahan masyarakat.

"Perubahan kalau bicara Indonesia enggak bisa dibilang secara menyeluruh. Untuk kota-kota kecil atau daerah pelosok, new normal enggak terlalu berdampak. Kecuali untuk yang daerah mobilitasnya tinggi karena angka kasusnya juga tinggi," ujar Lidya kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (6/6/2020).

-
Ilustrasi kerja dari rumah (Freepik)

Dirinya menjelaskan, ada beberapa bidang yang tatanannya bisa berubah ketika new normal, contohnya pekerjaan. Saat pandemi Covid-19 terjadi, banyak perusahaan yang menerapkan sistem work from home (WFH). Dengan adanya sistem tersebut, manajemen perusahaan kemudian mengevaluasi keefektifan dan produktivitas karyawan saat bekerja dari rumah.

"Perusahaan dipaksa mengubah cara bekerja karena pandemi, jadi semacam pembiasaan, learning by doing. Suatu saat ketika pandemi selesai, bisa jadi sistem WFH tetap berlanjut untuk sektor pekerjaan tertentu," kata Lidya.

Selanjutnya yang juga mungkin berubah adalah pilihan untuk menyekolahkan anak. Mungkin dulu ada orangtua yang tidak terbayang dengan sistem homeschooling sehingga anaknya bersekolah di sekolah reguler. Namun dengan adanya pandemi yang mengharuskan anak juga belajar dari rumah, orangtua jadi sedikit mengetahui pola belajar homeschooling.

"Setelah pandemi bisa jadi banyak orangtua yang berpikir homeschooling menjadi alternatif terkait urusan pendidikan," pungkas Lidya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X