Remaja yang Tidak Berkencan Memiliki Skor Depresi Lebih Rendah

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 17:15 WIB
Ilustrasi remaja (Pexels/Zhou Kang/? ?)
Ilustrasi remaja (Pexels/Zhou Kang/? ?)

Hubungan romantis dapat menjadi instrumen bagi perkembangan sosial remaja. Secara keseluruhan, remaja yang tidak berkencan tampaknya memiliki keterampilan sosial, kemampuan kepemimpinan, dan kesehatan mental yang kuat, bahkan dalam beberapa kasus lebih unggul dari rekan-rekan mereka yang berkencan, menurut studi baru yang diterbitkan oleh Journal of School Health

"Mereka baik-baik saja. Beberapa siswa mengikuti jalur yang berbeda dan kedua pilihan itu sehat. Seharusnya tidak perlu ada tekanan," kata pemimpin penulis Brooke Douglas. 

Douglas meneliti 594 sampel siswa sekolah menengah atas di Timur Laut Georgia. Data berasal dari Studi Longitudinal Healthy Teens, yang mengikuti siswa dari tahun 2003 hingga 2009 dan melacak pola kencan mereka . 

Laporan tersebut menyimpulkan rata-rata siswa menengah berpacaran selama tiga kali dan meningkat seiring bertambahnya usia. Dan untuk siswa sekolah menengah atas rata-rata berkencan empat kali dan bahkan hingga enam kali. 

Kini, sebagai mahasiswa tahun kedua, para siswa telah menyelesaikan survei tentang hubungan positif mereka di rumah, sekolah atau dengan teman-teman. 

"Saya punya teman yang benar-benar peduli pada saya dan saya melakukan hal-hal menyenangkan dengan orang tua saya." ungkap para siswa. 

Mereka juga menjawab pertanyaan tentang merasa sedih atau putus asa dalam waktu lama atau memikirkan bunuh diri. 

Setelahnya, para guru memberi nilai pada setiap siswa tentang keterampilan sosial dan kepemimpinan, hingga tanda-tanda depresi.

Hasilnya adalah, para siswa yang tidak berkencan, mereka memiliki keterampilan sosial dan kepemimpinan terbaik, menurut penilaian dari guru mereka. 

Mereka juga menerima skor depresi terendah dari para guru. Bahkan, murid yang tidak berkencan lebih sedikit mengalami kesedihan atau keputusasaan. Tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam ide bunuh diri antara kelompok yang berkencan atau tidak. 

Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa remaja dalam hubungan romantis cenderung mengalami gejala depresi yang lebih besar, 

"Hubungan romantis itu rumit dan seringkali berumur pendek. Putus asa adalah salah satu indikasi utama bunuh diri pada remaja. Ini dapat membantu menjelaskan mengapa siswa yang tidak berkencan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk merasa sedih dan putus asa." kata Douglas. 

Douglas tidak menyarankan remaja untuk tidak berkencan. Ia hanya ingin orang tua dan pendidik tahu bahwa berkencan tidak (selalu) memberikan manfaatnya.

Secara keseluruhan, sekolah harus memahami bahwa tidak berpacaran adalah salah satu dari banyak pilihan untuk perkembangan yang sehat, menurut Douglas. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X