Perilaku Penyimpang Ini Disebut Eksibisionis, Apa Itu?

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 13:22 WIB
Ilustrasi/wisegeek.com
Ilustrasi/wisegeek.com

Perilaku menyimpang suka pamer alat vital di depan umum, disebut dengan eksibisionis. Pengidapnya tak segan pamer alat vital dihadapan banyak orang dan mendapat kepuasan batin karena hal tersebut.

Perlu diketahui, kondisi tersebut merupakan gangguan kejiwaan yang serius. Keinginan pamer alat kelamin atau organ seksual lainnya itu disebabkan oleh dorongan untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Pakar psikologi mengatakan orang eksibisionis biasanya mengalami perasaan rendah diri, tidak aman, serta memiliki ibu yang dominan dan sangat protektif. Karena itu, dia tidak bisa berinteraksi dengan lawan jenisnya.

Saat memamerkan alat kelamin di hadapan perempuan, bisa terjadi masturbasi pada pria yang memiliki kelainan perkembangan psikoseksual ini.

Menurut para ahli, ekshibisionisme mengacu pada perilaku abnormal di mana seseorang merasa perlu memamerkan alat vital mereka kepada orang lain.

Beberapa pelaku ekshibisionisme menganggap perilakunya itu adalah sebuah gaya hidup, sementara yang lainnya menganggap sebagai cara untuk merasakan sensasi yang langka. Kebanyakan dari pelaku ekshibisionisme akan berhati-hati dalam memilih tempat dan target mereka.

Mayoritas eksibisionis yang telah diamati banyak ahli, diderita oleh kaum Adam. Sebuah studi menelaah kondisi tersebut dan biasanya sewaktu pengidap eksibionis kecil, sudah terlalu sering terpapar pornografi.

Sehingga ada dorongan untuk percaya diri dan pamer alat vital di depan umum. Sejumlah pendapat juga menemukan faktor lain dimana lingkungan mendukung akan aksi menyimpang itu.

Misalnya ada anggota keluarga yang sudah terbiasa melihat anggota keluarga lain telanjang bulat di dalam rumah. Mereka tidak ditegur satu sama lain.

Ketika si anak kehilangan kontak sosial yang normal. Mereka mencari pemenuhan itu melalui cara yang ekstrim, seperti pamer alat vital.

Selain itu, para ahli fisiologis juga membeberkan fakta bahwa perilaku menyimpang tersebut ada kaitannya dengan hormon. Beberapa teori biologi mengklaim bahwa pengidapnya terlalu banyak memiliki hormon testosteron hingga memengaruhi perilaku seksualnya. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan terapi atau obat penurun kadar testosteron.

Seorang psikolog forensik, Stephen Hart, Ph.D mengatakan jika berhadapan dengan seorang ekshibisionis, cobalah untuk meninggalkan situasi secepat dan setenang mungkin, tanpa memperlihatkan ekspresi yang diharapkan.

"Teruslah bergerak menjauh. Tunjukkan ekspresi tidak peduli atau jijik," kata Hart. 

"Jangan bertahan di tempat, mendekati atau membuat serangan. Jika dia mendekat, berteriaklah minta tolong, dan lari ke tempat yang aman. Dan segera mungkin laporkan pada petugas keamanan."

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X