Masjid menjadi tempat yang suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Enggak heran kalau masjid disebut juga sebagai “rumah Allah” karena berbagai rangkaian ibadah agama Islam semuanya dilakukan di masjid. Mulai dari membaca Al-Qur’an, bersilahturahim, bersedekah, belajar, mendengar kajian, sampai salat semuanya dilakukan di masjid.
Berbicara mengenai salat yang merupakan kewajiban setiap umat muslim, umumnya salat di masjid dilakukan secara berjemaah atau beramai-ramai. Tentu saja terdapat ‘imam’ dan ‘makmum’ di dalam rangkaian pelaksanaannya. Namun enggak semua ibadah salat dilakukan di masjid dilakukan secara berjemaah, misalnya salat sunah atau menjadi ‘masbuk’.
Biasanya di masjid jemaah datang dalam waktu yang berbeda-berbeda, yang menyebabkan lalu-lalang antar jemaah melewati saf salat terjadi. Di sinilah pentingnya penggunaan ‘Sutrah’ sebagai pembatas salat agar enggak menganggu salat antar jemaah.
‘Sutrah’ atau pembatas sendiri sudah dipraktekkan sejak zaman Rasulullah SAW, sesuai hadits yang beliau sampaikan. Bahkan dalam hadits, Rasulullah SAW mengatakan orang yang melewati orang yang sedang salat itu sejatinya sama dengan setan.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian melaksanakan sholat dengan memasang sutrah (batas) yang membatasinya dari orang-orang, lalu ada seseorang yang hendak lewat di depannya, maka hendaklah ia mencegahnya. Jika yang dicegah masih enggan, cegahlah dengan lebih keras, karena sejatinya ia itu congkak (sifat setan)”. (HR. Bukhari, No. 509 & HR. Muslim, No. 505)
Jadi ‘Sutrah’ yang berada di dalam masjid penting untuk kita gunakan, apalagi ketika sekiranya salat yang kita laksanakan akan dilalui jemaah lain.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
