Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia memaksa sebagian sekolah kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring. Namun enggak semua siswa mampu bersekolah daring atau online karena keterbatasan gadget yang dimilikinya seperti smartphone, laptop, dan jaringan internet.
Siasati hal ini guru kelas 6 SDN Mojo, Solo, Sigit Pambudi membuat terobosan jadul belajar dengan menggunakan radio komunikasi handy talky (HT). Meski terkesan ketinggalan zaman, cara ini enggak mengurangi esensi belajar mengajar guru dan siswa.
Awalnya perangkat HT yang dipakai siswa dan guru adalah hasil pinjaman dari relawan bencana, namun pihak sekolah dan sejumlah donatur akhirnya membeli HT untuk kebutuhan belajar 29 siswa di rumah masing-masing.
Dari pagi sampai siang hari Sigit akan memonitor anak didiknya. Diskusi juga dilakukan siswa dan guru menggunakan HT yang dihubungkan dengan perangkat radio komunikasi.
Meski enggak terkendala kuota internet layaknya smartphone, HT juga mengandalkan kejernihan sinyal untuk percakapan. Enggak jarang siswa harus mencari sinyal sampai ke luar rumah biar proses belajar bisa lebih lancar.
Kepada Tim IDZ Creators, Sigit bercerita kendala lain yang sempat mereka hadapi. Kala itu muridnya harus belajar dari rumah kakeknya yang berada di luar jangkauan sinyal HT atau di radius lebih dari 5 km dari sekolah tempat sinyal radio dipancarkan.
Akhirnya Sigit dan beberapa relawan memasang antena tambahan supaya mampu menjangkau siswa di lokasi yang lebih jauh.
Meski ada kendala kecil di sana sini, cara belajar mengajar ini terbilang efektif. Buktinya cara belajar dengan HT bisa meluluskan siswa SDN Mojo ke jenjang SMP.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini