Sebuah video berdurasi 17 detik viral. Video tersebut menggambarkan pesta pernikahan namun tidak ada pengantin pria. Terlihat, hanya calon pengantin perempuan yang menggunakan baju pengantin dengan didampingi kedua orang tua para calon pengantin.
Video tersebut diunggah oleh akun media sosial TikTok. Jutaan orang menonton video tersebut. Tim IDZ Creators kemudian menelusuri kebenaran batalnya pernikahan saat hari H tersebut.
Dari hasil penelusurannya peristiwa terebut terjadi di Desa Gambiran, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Calon pengantin perempuan bernama Ranting, sementara sang pria bernama Gandy.
"Memang benar warga kami kemarin nikah tapi calon pengantin laki tidak hadir. Kejadiannya tanggal 8 Mei 2022 lalu. Baru hari Minggu kemarin," ujar Murjiartono, Kepala Desa Gambiran pada Rabu, 11 Mei 2022.
Sementara bapak angkat dari calon mempelai perempuan, Suhardi mengungkap bahwa keduanya bukan dijodohkan. Melainkan berpacaran selama 4-5 bulan. Pihak laki-laki datang kepadanya pada 16 Februari 2022 untuk melamar.
Singkat cerita, lamaran itu diterima oleh keluarga pihak perempuan. Hingga sepakat pernikahan bakal dilangsungkan pada 8 Mei 2022.
"Saat lamaran itu yang keluarga laki-laki bilang sendiri akan memberi uang Rp10 juta. Tenda, rias, mas kawin Rp2 juta dan perhiasan satu set. Dihadapan saya," kata Suhardi.
Namun, tiga hari sebelum hari H atau pernikahan, pihak laki-laki datang ke rumah. Saat itu berniat membatalkan pernikahan. Saat ditanya kenapa alasannya, karena keberatan dengan mas kawin sebesar Rp2 juta dan 1 set emas.
Suhardi menjelaskan bahwa telah mengalah dan menurunkan mas kawin menjadi Rp200 ribu saja. Sehingga pernikahan tetap pada tanggal 8 Mei 2022 saat itu.
“Lah kok jam 07.00 dikabarkan yang laki-laki itu kabur. Kami hubungi tidak bisa. Ya karena kesal yang keluarga laki-laki saya paksa datang. Biar sama-sama malu," tambahnya.
Sehingga, kata dia, pengumuman pembatalan pernikahan karena calon pengantin laki-laki kabur dilakukan saat acara. Dengan posisi calon pengantin perempuan di pelaminan dan kedua orang tua.
Dia menjelaskan, saat itu ada yang siap menggantikan. Tetapi dia sendiri yang menolak. Karena berurusan dengan administrasi.
"Karena ini bukan main congklak. Belum ada kepastian batal atau tidaknya saat itu. Setelah selesai acara, kami rapat. Dan sepakat ditunggu sampai jam 20.00 malam tidak hadir. Maka pernikahan dibatalkan. Ternyata 08.30 tidak hadir. Pernikahan dibatalkan," tegasnya.
Menurutnya, kasus ini sempat dilaporkan ke polisi, tetapi tidak diteruskan. Pasalnya kedua keluaga sepakat damai dengan syarat semua biaya yang dikeluarkan ditanggung bersama.
