Membaca buku terbukti dapat membuat seorang manusia hidup lebih lama. Penelitian ini dilakukan kepada 3.635 orang, lalu dibagi menjadi 3 grup. Kelompok yang tidak membaca buku, kelompok yang membaca 3,5 jam per minggu, dan kelompok yang membaca buku lebih dari 3,5 jam.
Menurut jurnal social science and medicine, bahwa seseorang yang rutin membaca buku 3,5 jam dalam satu minggu bisa membuat hidupnya lebih lama dua tahun dari orang yang biasanya.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Avni Bavishi dari Yale University School of Publik Health menjelaskan bahwa, buku merupakan sarana seseorang mendapatkan empati, sosial persepsi, dan kecerdasan emosional untuk seseorang yang suka membaca.
Rata-rata, orang yang suka membaca buku bisa hidup 23 bulan lebih lama daripada orang yang tidak suka membaca buku. Dan temuan ini berlaku untuk semua jenis pembaca buku – pria, wanita, kaya atau miskin.
Director Of The Social And Behavioural Science Division, Profesor Becca Levy mengatakan orang-orang yang melaporkan membaca buku setengah jam sehari mendapat manfaat atas kelangsungan hidup yang cukup signifikan, dibanding mereka yang tidak membaca.
Ada lagi penemuan dari Universitas Toronto yang menyatakan bahwa membaca bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang, nyaman, dan bahagia. Perasaan itu muncul karena dengan membaca dapat membuat otak menjadi lebih fresh dan pengetahuan menjadi bertambah.
Dari segi kesehatan, membaca dapat mengembangkan pola tidur yang sehat, menjauhkan resiko penyakit alzheimer (pikun), dan mengurangi stres. Jadi, tidak heran jika membaca membuat kita menjadi hidup lebih lama alias panjang umur
Penelitian ini, tidak membahas tentang e-book atau audiobook. Tetapi akan sangat menarik untuk dibahas dalam penelitian masa depan. Terutama, karena e-book atau audiobook dibaca dengan cara yang tidak berpindah-pindah. Penelitian selanjutnya mungkin juga membandingkan berbagai genre buku, atau fiksi versus non-fiksi.
