The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Surat Al Kahfi Lengkap Ayat 1-25 Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi membaca surat Al Kahfi (pexels/@thirdman)
Life

Surat Al Kahfi Lengkap Ayat 1-25 Latin dan Terjemahannya

Jumat, 25 Maret 2022 16:48 WIB 25 Maret 2022, 16:48 WIB

INDOZONE.ID - Surat Al-Kahfi adalah surah ke-18 dalam Al-Qur'an, yang terdiri atas 110 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.

Surat ini disebut juga surah Al-Kahf atau Ashabul Kahf, artinya 'Penghuni-Penghuni Gua' yang diambil dari kata Ashabulkahfi.

Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam Surat Al Kahfi pada ayat 9-26 tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya.

Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung pelajaran-pelajaran bermanfaat untuk kehidupan manusia.

Keistimewaan Surat Al Kahfi yang paling utama yaitu hanya pada surat inilah terdapat titik tengah Al-Qur'an yang membelah semua isi Al-Qur'an menjadi dua bagian.

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat

keutamaan surat al kahfi
Ilustrasi membaca surat Al Kahfi (pexels/@thirdman)

Salah satu anjuran sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagi umat Muslim di hari Jumat adalah membaca Surat Al Kahfi.

Terdapat beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyatakan keutamaan membaca Surat Al Kahfi, terlebih pada hari Jumat, di antaranya:

1. Terlindungi dari fitnah Dajjal

Diriwayatkan dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu dalam hadis riwayat Muslim nomor 809, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah)."

Bukan itu saja, Hadist Riwayat Abu Daud juga menyebutkan keutamaan membaca Surat Al Kahfi yang mampu melindungi seseorang dari fitnah Dajjal.

"Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya (dajjal), hendaklah ia membacakan ayat-ayat pembuka Surah Al-Kahfi kepadanya, karena bacaan itu melindungi kalian dari fitnahnya (dajjal tersebut)." (HR. Abu Daud)

2. Disinari cahaya kebaikan

Berdasarkan hadis riwayat Ad Darimi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa yang membaca Surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Kakbah (Baitul 'atiq)."

3. Terhindar dari godaan setan

Berdasarkan hadis Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal menyatakan bahwa sebuah rumah yang selalu dibacakan Surat Al Kahfi dan Surat Al Baqarah, maka rumah tersebut tidak akan dimasuki setan sepanjang malam.

4. Mendapat rida Allah SWT

Keutamaan membaca Surat Al Kahfi setiap hari Jumat yakni diberi kemudahan mendapat rida Allah SWT sekaligus mencegah seseorang dari perasaan gelisah, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis:

"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi." (HR. Ahmad)

Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-25 dan Artinya

surat al kahfi
Ilustrasi membaca surat Al Kahfi (pexels/@thirdman)

Berikut ini bacaan Surat Al Kahfi ayat 1 sampai 25, lengkap dengan bahasa Latin beserta terjemahannya:

1. Al-hamdu lillaahilladzii anzala 'alaa 'abdihil-kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaa.

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok.

2. Qayyimal liyundzira ba'san syadiidam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu'miniinalladziina ya'maluunas-saalihaati anna lahum ajran hasanaa.

Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.

3. Maakisiina fiihi abadaa.

Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

4. Wa yundziralladziina qaluttakhadzallaahu waladaa.

Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."

5. Maa lahum bihii min 'ilmiw wa laa li'aabaa'ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim, iy yaquuluuna illaa kadzibaa.

Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

6. Fa la'allaka baakhi'un nafsaka 'alaa aasaarihim il lam yu'minuu bihaadzal-hadisi asafaa.

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

7. Innaa ja'alnaa maa 'alal-ardi dzinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa.

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

8. Wa innaa lajaa'iluna maa 'alaihaa sa'iidan juruzaa.

Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

9. Am hasibta anna as-haabal-kahfi war-raqiimi kaanu min aayaatinaa 'ajabaa.

Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

10. Idz awal-fityatu ilal-kahfi fa qaalu rabbanaa aatinaa mil ladungka rahmataw wa hayyi' lanaa min amrinaa rasyadaa.

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.

11. Fa darabnaa 'alaa adzaanihim fil-kahfi siniina 'adadaa.

Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun.

12. Summa ba'asnaahum lina'lama ayyul-hizbaini ahsaa limaa labisuu amadaa.

Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).

13. Nahnu naqussu 'alaika naba'ahum bil-haqq, innahum fityatun aamanuu birabbihim wa zidnaahum hudaa.

Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

14. Wa rabatnaa 'alaa quluubihim idz qaamuu fa qaaluu rabbunaa rabbus-samaawaati wal-ardi lan nad'uwa min dunihii ilaahal laqad qulnaa idzan syatataa.

Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran."

15. Haa'ulaa'i qaumunattakhadzuu min dunihii aalihah, lau laa ya'tuna 'alaihim bisultaanim bayyin, fa man adzlamu mim maniftaraa 'alallaahi kadzibaa.

Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

16. Wa idzi'tazaltumuhum wa maa ya'buduna illallaaha fa'wuu ilal-kahfi yansyur lakum rabbukum mir rahmatihii wa yuhayyi' lakum min amrikum mirfaqaa.

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.

17. Wa tarasy-syamsa idzaa tala'at tazaawaru 'ang kahfihim dzaatal-yamiini wa idzaa garabat taqriduhum dzaatasy-syimaali wa hum fii fajwatim min-h, dzaalika min aayaatillaah, may yahdillaahu fa huwal-muhtadi wa may yudlil fa lan tajida lahu waliyyam mursyidaa.

Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18. Wa tahsabuhum aiqadzaw wa hum ruquuduw wa nuqallibuhum dzaatal-yamiini wa dzaatasy-syimaali wa kalbuhum baasitun dziraa'aihi bil-wasiid, lawittala'ta 'alaihim lawallaita min-hum firaaraw wa lamuli'ta min-hum ru'baa.

Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

19. Wa kadzaalika ba'asnaahum liyatasaa'alu bainahum, qaala qaa'ilum min-hum kam labistum, qalu labisnaa yauman au ba'da yaum, qaalu rabbukum a'lamu bima labistum, fab'asuu ahadakum biwariqikum hadziihii ilal-madiinati falyandzur ayyuhaa azkaa ta'aaman falya'tikum birizqim min-hu walyatalattaf wa laa yusy'iranna bikum ahadaa.

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?". Mereka menjawab, "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi), "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun.

20. Innahum iy yadz-haru 'alaikum yarjumukum au yu'iidukum fii millatihim wa lan tuflihuu idzan abadaa.

Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."

21. Wa kadzaalika a'sarnaa 'alaihim liya'lamu anna wa'dallahi haqquw wa annas-saa'ata laa raiba fiihaa, idz yatanaaza'una bainahum amrahum fa qaalubnu 'alaihim bun-yaanaa, rabbuhum a'lamu bihim, qaalalladziina galabu 'alaa amrihim lanattakhidzanna 'alaihim masjidaa.

Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."

22. Sayaquluna salaasatur raabi'uhum kalbuhum, wa yaquluna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajmam bil-gaiib, wa yaquluna sab'atuw wa saaminuhum kalbuhum, qur rabbii a'lamu bi'iddatihim maa ya'lamuhum illaa qaliil, fa laa tumaari fiihim illaa miraa'an dzaahiraw wa laa tastafti fiihim min-hum ahadaa.

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

23. Wa laa taqulanna lisyai'in innii faa'ilun dzaalika gadaa.

Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"

24. Illaa ay yasyaa'allaahu wadzkur rabbaka idzaa nasiita wa qul 'asaa ay yahdiyani rabbii li'aqraba min hadzaa rasyadaa.

Kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."

25. Wa labisu fii kahfihim salaasa mi'atin siniina wazdaadu tis'aa.

Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.


Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Rizka
Indriyana
Rizka
Writer
Indriyana
Writer
JOIN US
JOIN US