Kopi dari Indonesia kini mulai mendapat tempat di penikmatnya. Namun, bukan hanya kopi, Indonesia juga dikenal sebagai surganya aneka rempah, ditandai dengan bangsa Portugis yang sempat mendominasi jalur rempah nusantara untuk dikirim ke Eropa sekitar tahun 1529.
Demi menaikkan kembali pamor rempah Indonesia, warga Kota Malang, Rahadi dan Novin Styo Wibowo, membuat komunitas Rempah Empire yang berdiri sejak awal pandemi Covid-19 atau pertengahan tahun 2020. Komunitas ini berdiri untuk mencari solusi atas menurunnya imunitas warga di tengah maraknya penyebaran Covid-19 pada saat itu.
Kegiatan mereka diantaranya meramu dan memadupadankan beberapa rempah sesuai khasiatnya masing masing. Hampir 50 persen rempah-rempah berasal dari budidaya sendiri, dan sisanya budidaya petani sekitar.
Seiring berjalannya waktu, kedua pria asal Malang itu juga membuat membuat tempat berkumpul untuk para penikmat rempah dengan konsep kafe, lengkap dengan peracik menu wedangan rempah. Peracik wedangan rempah ini biasa disebut dengan istilah Acaraki.
Di sini, para Acaraki ini meracik aneka minuman rempah dengan nama unik, seperti Rempon (Rempah Empon-empon) dan Ande-ande lumut yang berbahan lemon, jahe sereh, madu dan lain-lain yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Semua resep minuman ini sudah melalui tahap uji coba berkali-kali hingga temukan cita rasa yang pas.
Konsep Rempah Empire menggabungkan warung wedangan rempah, makanan tradisional, budaya dan edukasi. Selain lahan kafe dan kebun milik sendiri, di sini juga tersedia space untuk kegiatan komunitas, salah satunya panggung budaya.
“Rempah Empire berupaya membantu masyarakat dalam menciptakan imunitas tubuh dengan memanfaatkan rempah nusantara yang ada di sekitar kita dengan mudah dan menarik. Maka dari itu masyarakat kita mulai sekarang harus mulai sadar bahwa kita kaya rempah, dan rempah ada di sekitar kita”, pungkas sang pendiri Rempah Empire, Novin Styo Wibowo.
