Saat Presiden Jokowi Ancam Putin: Kalau Saya Diterima dengan Jarak 5 Meter, Saya Pulang

- Sabtu, 10 September 2022 | 15:57 WIB
Pertemuan Jokowi dan Presiden Putin di Moskow, Rusia, 30 Juni 2022. (Dok. Kremlin.ru)
Pertemuan Jokowi dan Presiden Putin di Moskow, Rusia, 30 Juni 2022. (Dok. Kremlin.ru)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membanggakan saat dirinya melakukan pendekatan diplomatik dengan Ukraina dan Rusia beberapa waktu silam.

Jokowi memberi ancaman kepada Presiden Vladimir Putin untuk diberi ruang berbicara dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan dengan pimpinan negara lainnya.

Tidak seperti saat pertemuan antara Putin dengan Presiden Emmanuel Macron dengan jarak 5 meter, maka Jokowi akan merajuk, mengancam pulang. Kembali ke tanah air.

"Saya berbicara dengan Zelensky tuh satu setengah jam. Dengan Presiden Putin dua setengah jam tapi dengan kursi dekat. Tidak diterima dengan jarak yang 5 meter. Kalau saya diterima dengan jarak 5 meter, saya pulang," kata Presiden Jokowi dalam sambutan Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia seperti yang dilansir Indozone dari Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (10/9/2022).

Baca juga: Xi Jinping dan Putin Pertama Kalinya Siap Bertemu Sejak Perang Ukraina

Pertemuan dengan meja berjarak yang cukup jauh itu pernah dilakukan Putin saat melakukan pertemudan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia.

-
Pertemuan Putin pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia, Senin (15/2/2022). (Sputnik/Mikhail Klimentyev)

 

Saat melakukan pendekatan diplomatik dengan dua Presiden baik dari Ukraina maupun Rusia, Jokowi menyimpulkan kalau perang tersebut bakal berlangsung lama.

-
Presiden Putin saat melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bertemu di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022. (Foto: SPUTNIK / AFP)

 

"Dari situ saya simpulkan bahwa keadaan ini akan berjalan masih lama lagi. Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan akan selesai. Sangat tidak mudah," katanya.

Jokowi mengaku pesimis untuk mendamaikan kedua negara sehingga dia kemudian beralih untuk membicarakan krisis pangan yang terjadi pada dunia akibat perang berkepanjangan di Ukraina.

"Akhirnya agak ketemu. Akhirnya presiden Putin sampaikan karena Presiden Zelinsky menyampaikan kebutuhan ekspor kira-kira 22 juta ton dan panen baru 55 juta ton gandum hingga totalnya 77 juta ton, harus keluar dari dari Ukraina. Dan tidak bisa keluar karena jaminan keamanan, saya sampaikan ke Putin. Putin bilang 'Oh saya jamin tidak ada masalah'," kata Jokowi.

Sejak itu kata Jokowi barulah gandum dari Ukraina bisa dibawa keluar atas jaminan dari Putin. Sehingga gandum itu bisa dikeluarkan dari pelabudan di Odessa ke Istambul, Turki.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X