Tips Jaga Stabilitas Mental Anak di Tengah Pandemi Virus Corona

- Kamis, 16 April 2020 | 17:47 WIB
ibu dan anak (New Westminster Record)
ibu dan anak (New Westminster Record)

Kini dunia seakan terlelap dalam tidur panjangnya. Melewati bulan empat di tahun 2020 ini memang terasa sangat menyisakan hati. Masih ingat, ketika Wuhan mengumumkan penyebaran virus corona dan memutuskan mengisolasi seluruh wilayah Tiongkok, dunia seakan tercengang. Hingga akhirnya penyebaran virus Covid-19 ini meluas ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. 

Semua aktivitas diberhentikan, sekolah diliburkan, perkantoran ditangguhkan demi menekan penyebaran virus corona yang belum juga menunjukkan penurunan. Dukungan dan dorongan tak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa, anak-anak juga memerlukan bantuan yang sama bahkan lebih dari itu. 

Sebagai orang dewasa sudah seharusnya kita memberikan pemahaman mengenai hal ini. Pasti di antara mereka sering bertanya-tanya, kenapa aku tidak sekolah, kenapa tidak boleh bermain, tidak berkunjung ke rumah kakek nenek dan masih banyak pertanyaan yang disimpan si kecil saat ini. Untuk menjaga stabilitas mental anak orang dewasa perlu melakukan beberapa hal demi menyelamatkan mental anak di tengah masa isolasi, sebagaimana dikutip dari keterangan pers Sinar Mas yang diterima Indozone


1. Anak perlu tahu perkembangan pandemi virus corona yang sebenarnya

-
Ilustrasi ibu dan anak (Sheknows)

Berbicara jujur jauh lebih baik daripada bicara manis tapi bohong. Terapkan hal ini saat menjalin komunikasi dengan anak. Kamu bisa memulainya dengan pertanyaan sederhana, misalnya 'Bagaimana perasaanmu hari ini', dilanjutkan kamu tahu nggak sih alasan kita terus menerus ada di rumah'. 

Setelah mendapatkan jawabannya kamu bisa tahu gimana cara menyampaikan situasi darurat pandemi virus corona yang sedang terjadi. Jelaskan dengan fakta dari sumber yang terpercaya. 

2. Berikan energi positif saat bersama anak

-
Ilustrasi ibu dan anak (Ist)

Kamu harus tahu anak memiliki kepekaan yang begitu besar terhadap orangtuanya. Upayakan untuk tetap menghadirkan suasana yang hangat dan menenangkan dalam rumah, sehingga anak bisa memastikan bahwa pandemi virus corona ini tidak memengaruhi kondisi keluarganya secara keseluruhan, setidaknya ia merasa aman dan nyaman. 

Beri anak pemahaman terkait sosial distancing atau pysical distancing. Betapa besarnya manfaat yang didapatkan selama berdiam diri di rumah. Jadikan kesempatan ini untuk membangun nilai global citizenship pada si kecil.

3. Lakukan komunikasi virtual dengan teman seusianya

-
Ilustrasi ibu dan anak (Andersen Healing and Cooling)

Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan hal yang sangat penting. Untuk membangun karakter, perkembangan emosi dan mental anak. Di masa pembatasan fisik ini, berinteraksi dengan teman sebayanya memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal ini jauh lebih baik daripada anak harus melakukan interaksi dengan orang dewasa. 

Meskipun melalui layar gawai, anak-anak bisa melakukan aktivitas seru seperti bernyanyi, eksperimen sains dan berolahraga. Tapi perlu diingat ya, penggunaan gawai pada anak juga perlu dibatasi, setidaknya aturlah jadwal diskusi online 1-2 kali dalam seminggu.

Demikian kiat sederhana yang bisa dilakukan orangtua dalam menjaga kesehatan fisik anak dan memastikan perkembangan mental dan emosional anak stabil. 

Artikel Menarik Lainnya:


 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X