Belajar dari Kasus Velline Chu, Begini Langkah Tepat Menyembuhkan Trauma KDRT

- Selasa, 11 Januari 2022 | 15:40 WIB
Velline Chu (Instagram/velline_ratubegal)
Velline Chu (Instagram/velline_ratubegal)

Baru-baru ini pedangdut Velline Chu ditangkap penyidik Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Wanita kelahiran 20 September 1990 tersebut diamankan bersama suaminya, Budi Haryanto.

Kepada pihak kepolisian, Velline mengaku mengonsumsi sabu untuk mengatasi trauma karena pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh mantan suami.

Baca juga: Nasib Bayi-Bayi Santriwati Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Usai Dituntut Hukuman Mati

Cara ini tentu bukan keputusan tepat. Mengingat ada banyak langkah untuk dapat terbebas dari trauma KDRT tanpa lari ke barang haram narkoba. Mengutip dari Psych Central, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Berani bersuara

Langkah pertama yang perlu dilakukan agar terbebas dari KDRT adalah berani terbuka (speak up) tentang perlakuan kasar yang dialami. Korban KDRT dapat bercerita ke orang yang dipercaya seperti keluarga atau teman terdekat. 

Langkah ini terdengar mudah namun sangat sulit dijalani. Bahkan sering kali korban KDRT terbentur dengan perspektif kesadarannya sendiri. Kebanyakan korban bahkan tidak menyadari tingkat kekerasan yang dialami sampai mereka mencapai langkah ini.

2. Cari dukungan

Setelah berani menyuarakan hal buruk yang dialami, korban KDRT harus mendapat perlindungan yang terjamin. Selain orang-orang terdekat, korban perlu mendapat pendampingan terapis.


Dari mereka, korban harus mendapat perasaan dicintai tanpa syarat. Sebab sering kali korban KDRT justru merindukan suami atau mantan suaminya yang kasar. Pasalnya, di beberapa fase, korban mungkin seolah melupakan trauma dan hanya mengingat saat-saat indah yang dilalui bersama pasangannya yang kasar.

3. Tahap penyembuhan


Tahap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menulis ulang hal-hal yang pernah dialami. Bisa juga dengan menulis jurnal untuk menata pikiran dan fokus pada proses penyembuhan luka.

Pada tahap ini mungkin korban akan merasakan tekanan batin yang luar biasa. Sebab harus mengingat kembali luka-luka yang dialaminya. Namun jika tahap ini berhasil dilewati korban akan semakin lebih cepat pulih.
 
3. Tetapkan standar


Langkah terakhir untuk menuju proses penyembuhan ialah dengan menetapkan standar baru. Standar ini dapat menjadi acuan tentang bagaimana korban ingin diperlakukan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X