Tradisi Perang Ketupat Sambut Ramadan di Tempilang, Dipercaya untuk Hindari Hal Buruk

- Senin, 28 Maret 2022 | 16:37 WIB
Masyarakat berdatangan dan berkumpul memenuhi pantai Pasir Kuning di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat ikut dalam tradisi adat perang ketupat, Minggu (27/3/2022).
Masyarakat berdatangan dan berkumpul memenuhi pantai Pasir Kuning di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat ikut dalam tradisi adat perang ketupat, Minggu (27/3/2022).

Tradisi perang ketupat untuk menyambut bulan Ramadan kembali digelar di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (28/3/2022).

Tradisi ini kembali digelar setelah selama dua tahun berturut-turut tradisi itu tidak bisa dilaksanakan karena pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah tahun ini perang ketupat kembali digelar setelah dua tahun tradisi warga daerah ini tertunda karena COVID-19," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat membuka acara, dilansir Antara.

Fatah mengemukakan pentingnya peran para generasi muda dalam upaya pelestarian budaya daerah, termasuk tradisi menyambut Ramadhan dengan perang ketupat

"Agar budaya perang ketupat ini dapat dikenal di tingkat global," katanya.

-
Warga di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar perang ketupat di Pantai Pasir Kuning untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. (ANTARA/Diskominfo Bangka Belitung)

Sementara itu, Bupati Bangka Barat Sukirman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi, perusahaan, dan perorangan yang membantu penyelenggaraan perang ketupat.

"Tanpa adanya dukungan moril dan materiil ini, perang ketupat belum tentu dapat terlaksana," katanya.

-
Warga di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar perang ketupat di Pantai Pasir Kuning untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. (ANTARA/Diskominfo Bangka Belitung)

Ketua Adat Tempilang, Keman, mengatakan bahwa selain untuk menyambut Ramadhan, tradisi perang ketupat dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar warga Tempilang dihindarkan dari bahaya dan hal-hal yang buruk.

"Perang ketupat ini bertujuan agar kampung menjadi aman dan terhindar dari hal-hal buruk," katanya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X