Warga Negeri Wakal, Jazirah Leihitu, Maluku Tengah sudah menjalankan ibadah salat tarawih pertama pada Rabu (30/3/2022) malam dan puasa pertama pada hari ini Kamis (31/3/2022). Warga Negeri Wakal punya perhitungan sendiri untuk menentukan bulan Ramadhan.
Pengumuman puasa Ramadhan tersebut sudah diberitahu oleh Imam Masjid Raya Nurul Awal Wakal, Kasim Tahapary pada Jumat, 25 Maret 2022.
"Iya benar, pengurus mesjid sudah umumkan ke warga usai sholat Jumat pekan kemarin kalau kita mulai tarawih perdana di Rabu malam Kamis," kata Kasim, dilansir Antara.
Melaksanakan bulan puasa Ramadhan lebih awal diketahui sudah menjadi tradisi turun-temurun sebagian negeri di Maluku. Kasim mengungkapkan bahwa penentuan 1 Ramadhan di Negeri Wakal bukan asal-asalan.
Baca juga: Dhini Aminarti Ingin Khatam Alquran pada Ramadhan 2022: Pahala Berlipat-lipat
Para tokoh agama sudah menghitung jauh-jauh hari sebelumnya. Menurutnya, Negeri Wakal memiliki kalender perhitungan huruf Hijaiyah yang sudah ada sejak dahulu. Para tokoh agama merujuk pada kalender ini dalam penentuan 1 Ramadhan.
"Kalau yang saya tahu, di negeri ini punya kalender perhitungan huruf Hijaiyah yang sudah ada sejak dahulu. Para tokoh agama merujuk pada kalender ini dalam penentuan 1 Ramadhan," tutur Kasim.
Senada dengan Kasim, salah satu tokoh penggerak anak muda negeri, Ilsal Nakul mengatakan bahwa penentuan 1 Ramadhan di Negeri Wakal dihitung berdasarkan kalender abjad Bahasa Arab.
Perhitungan dimulai pada awal tahun baru Islam atau 1 Muharram 1443 hijriah. Dari perhitungan tersebut, tokoh agama sudah bisa menentukan kapan 1 Ramadhan itu dilakukan.
Meski demikian, berpuasa lebih awal dari warga lainnya bukan hal yang baru bagi masyarakat Negeri Wakal. Ini sudah jadi tradisi turun-temurun sejak zaman baheula.
Sementara itu, sampai saat ini Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag)sendiri belum menetapkan kapan jatuhnya permulaan puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah.
Untuk diketahui, umat Islam pada umumnya menggunakan kalender Hijriah, dengan peredaran bulan sebagai acuannya.
Dalam kalender Islam dihitung berdasarkan pada pergerakan dengan posisi revolusi bulan mengelilingi bumi yang terkait dengan posisi matahari atau secara umum dikenal dengan pergerakan sinodis bulan dengan batas penampakan awal hilal sebagai permulaan hari dalam hitungan bulan.