INDOZONE.ID - Salah satu peran orang tua adalah mengajarkan kedisiplinan agar anak berperilaku baik dan positif. Namun kadang kala, anak juga tidak mendengarkan perintah atau nasihat orang tua.
Dalam situasi tersebut, orang tua sering kebingungan dalam menghadapi tingkah laku anak. Nah, salah satu metode yang bisa dicoba adalah time-out pada anak.
Baca juga: Tak Hanya Untuk Kesehatan, Olahraga Ternyata Bisa Jadi Stimulus Anak Betah Belajar
Time-out merupakan metode mendisiplinkan anak dengan menempatkan anak di tempat yang membosankan, di mana ia tidak mendapatkan perhatian dari siapapun, selama beberapa menit.
Metode ini dilakukan ketika anak melakukan kesalahan atau tindakan yang tidak sesuai dengan perintah orang tua.
Menurut spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi tropis dr Mulya Rahma Karyanti, metode time-out efektif dilakukan ketika anak sulit diatur. Sehingga orang tua tidak perlu ikut emosi dan naik darah.

"Saat anak nakal, dulu budaya kita sentil, dipukul, itu tidak boleh sebenarnya secara keilmuan medis. Jadi harus di time out," ungkap dr Karyanti saat menghadiri talkshow 'Women in Leadership in Public Health' di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Lebih lanjut dr Karyanti mengungkapkan, metode time out bisa dilakukan sejak anak berusia satu tahun dengan jangka waktu 30 detik. Sementara ketika anak menginjak usia dua tahun, time out bisa dilakukan selama satu menit dan usia di atas 2 tahun, dan seterusnya.
"Time-out bisa dilakukan ketika misalnya anak naik ke atas meja, tapi tidak mau turun padahal sudah dikasih tahu. Ketiga kali dikasih peringatan masih enggak nurut, baru lakukan aturan time-out," jelasnya.
Baca juga: Ini 3 Zodiak yang Dikenal Paling Disiplin dalam Segala Hal
Diterangkan dr Karyanti, metode time-out bisa berhasil dilakukan jika orang tua disiplin. Selain itu, time-out pun dapat dilakukan dengan berbagai jenis.
Semisal anak nakal dan tidak bisa diberikan pengertian. Kemudian anak bisa diminta berdiri di pojok dalam waktu sekian menit, atau di depan kaca, di atas karpet, ataupun ruang lainnya.
"Contohnya 'kamu berdiri disitu ya, satu menit'. Nah dari situ anak bisa 'ternyata mama serius'. Akhirnya anak mengerti time-out dan tidak menyakiti fisik sang anak ketika nakal," pungkas dr Karyanti.
Artikel Menarik Lainnya: