Berkat Mie Sohun Ribuan Warga Desa Manjung Jadi Sejahtera, Sampai Bisa Biayai Anak Kuliah

- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 19:37 WIB
Mie sohun sumber cuan warga Desa Manjung (Z Creators/Edelweis Ratushima)
Mie sohun sumber cuan warga Desa Manjung (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Selain untuk campuran bakso, mie sohun juga biasanya enak diolah menjadi masakan berkuah. 

Tapi tahukah kalian, dari mana asal mie sohun tersebut? Salah satunya berasal dari Desa Manjung, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah.

Kampung ini terkenal sebagai sentra produksi mie sohun secara turun temurun. Ada puluhan perajin yang tersebar di kampung ini. Di antaranya, Antonius Warsono (73).

-
Proses menjemur mie sohun (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Ia menceritakan, awalnya usaha ini dijalankan oleh istrinya, Sri Suwarti (70) pada 1980 dengan modal seadanya.

Kebanyakan usaha mie sohun ini adalah usaha turun temurun dari orangtuanya. Namun Sri Suwarti dan Warsono merintis usaha sendiri.

"Pada 1980, istri saya merintis usaha ini. Saya hanya membantu saja, karena pekerjaan saya guru waktu itu. Setelah pensiun, kami fokus mengelola usaha ini," cerita Warsono.

Dengan mempunyai usaha ini, Warsono mengaku bisa membiayai kuliah 4 orang anaknya.

"Dulu membiayai anak kuliah 4 orang itu ya berat. Gaji guru swasta tidak cukup. Untung istri ada usaha pembuatan mie sohun ini, sehingga sangat membantu perekonomian keluarga," kata Warsono, disela-sela kesibukannya mengaduk tepung aren.

-
Warga sedang memproduksi mie sohun (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Ya, bahan baku mie sohun ini adalah tepung aren. Warsono mendatangkan dari Jawa Barat dan dari Tulung, Klaten. Harganya Rp6 ribu sampai Rp6,300 per kilogram tepung basah. Dampak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, harga tepung aren juga ikut naik.

Dibantu empat orang pekerja, Warsono bisa memproduksi 2,5 kuintal mie sohun. Ia menjual kepada pedagang langsung, sehingga enggak perlu dikemas. Harga jualnya Rp16,500 per kilogramnya.

-
Mie sohun penghasil cuan di Klaten (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Untuk membuat mie sohun, dibutuhkan kecepatan dalam menjemur, agar tepung pati yang sudah dimasak tidak mengental lagi.

Pasutri ini mempunyai 800-an baki seng, tempat untuk mencetak sekaligus menjemur. Bila cuaca panas, dalam waktu 2 jam, mie sudah benar-benar kering. 

Namun untuk saat ini, kata Warsono, cuaca sering mendung, sehingga mie susah kering. Hal ini pun mengurangi produksi sampai 30 persen.

-
Warga sedang membuat mie sohun (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Saat ditanya asal muasal pembuatan mie sohun ini, Warsono mengaku enggak tahu persis. Namun cerita turun temurun, dulu pembuatnya pertama kali orang China pada tahun 1956an, di Desa Manjung ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X