Merasa Dikucilkan karena Self Isolation? Atasi dengan Langkah Ini

- Kamis, 19 Maret 2020 | 15:52 WIB
Ilustrasi self isolation (VERYWELLMIND)
Ilustrasi self isolation (VERYWELLMIND)

DKI Jakarta merupakan salah satu daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak. Data pemerintah pusat menyatakan sebanyak 12 orang meninggal karena penyakit tersebut. Sementara, situs resmi yang disiapkan oleh pemerintah daerah dalam upaya menangani virus corona baru dinyatakan sudah ada 208 kasus positif.

Melihat situasi ini, pemerintah daerah terus mengimbau agar masyarakat melakukan self isolation atau isolasi mandiri guna mencegah penyebaran virus corona baru yang lebih luas lagi. Isolasi mandiri juga wajib dilakukan oleh mereka yang berisiko tinggi terhadap Covid-19. Contoh habis pulang dari luar negeri atau melakukan kontak erat dengan pasien positif.

Mereka yang memiliki risiko tinggi memang belum tentu positif Covid-19. Tapi bisa jadi mereka adalah carrier yang dapat menulari orang lain dengan daya tahan tubuh rendah. Oleh karenanya self isolation wajib dilakukan paling tidak selama masa inkubasi virus yakni 14 hari.

-
Self isolation (Boldsky)

Pada orang-orang yang melakukan self isolation guna melindungi diri mungkin hanya akan dihinggapi rasa bosan. Namun mereka yang melakukan self isolation karena berisiko tinggi mungkin saja merasa dikucilkan. Sebab tidak menutup kemungkinan orang-orang di sekitarnya jadi menjauhi karena merasa takut atau khawatir.

Menurut psikolog klinis dewasa Arrundina Puspita Dewi, M.Psi, perasaan dikucilkan dari orang-orang di sekitar memang sangat tidak enak. Akan tetapi, perlu diingat oleh orang-orang yang melakukan self isolation karena risiko tinggi, tindakan yang dilakukan sifatnya hanya berlangsung sementara. Selain itu, latihlah agar pikiran menjadi mindful agar lebih menyadari keadaan saat ini. 

"Tanamkan kalau mereka dijauhi bukan karena orang-orang di sekitarnya tidak menyukai. Tapi itu merupakan langkah mencegah penyebaran virus. Tanamkan pola pikir seperti itu agar tetap sehat mental dan ingat tindakan tersebut merupakan kontribusi untuk menanggulangi pandemi," ujar Arrundina saat dihubungi Indozone melalui sambungan telepon, Kamis (19/3/2020).

Guna menghilangkan perasaan negatif, mereka yang menjalani self isolation karena berisiko tinggi bisa menulis setiap hari menyangkut upayanya menanggulangi pandemi. Hal itu dapat membuatnya mendapatkan pikiran positif dan menimbulkan perasaan senang karena ikut memberi kontribusi untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Selain itu, diperlukan pula dukungan dari orang-orang di sekitarnya

"Teman-teman dari orang yang melakukan self isolation karena berisiko tinggi harus menyemangati dan menghargai upayanya untuk stay at home agar tidak menyebarkan virus," tandas Arrundina.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X