Saat kecil, mungkin kamu pernah beberapa kali berpikir bahwa sangat enak menjadi seseorang yang sudah dewasa karena dapat melakukan hal apapun tanpa dibatasi orangtua. Sehingga mungkin tak jarang kamu berharap agar waktu cepat berputar dan kamu segera menjadi dewasa.
Namun, hampir sebagian besar orang di dunia ini merasakan kalau ternyata hidup sebagai orang dewasa yang harus terjun langsung menghadapi kehidupan nyatanya tidak seindah dan semudah impianmu saat kecil. Salah satu contoh bahwa menjadi dewasa itu tak mudah adalah saat seseorang memutuskan untuk menikah.
Makna menikah bagi sebagian besar orang adalah mengikat janji untuk hidup bahagia bersama orang yang kamu cintai, lalu merawat dan mendidik anak-anak kalian hingga dewasa nantinya. Namun ternyata, banyak pasangan yang baru menikah atau sudah lama menikah merasa bahwa pernikahan impiannya itu tidak terwujud.
Justru yang dirasakan setelah menikah adalah timbulnya tanggung jawab yang lebih besar tanpa disertai dengan perasaan yang membahagiakan sebagaimana impianmu dulu akan kebahagiaan setelah menikah. Ditambah lagi dengan berbagai permasalahan yang berasal dari hubungan kamu dengan pasangan ataupun permasalahan dari lingkungan dan keluarga besar yang memengaruhi kalian berdua.
Hal tersebut bisa terjadi mungkin karena kamu dan pasangan kamu belum saling mengerti dan belum mau terbuka antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, mulailah untuk sering membicarakan tentang sebenarnya apa yang ingin kamu dapatkan dari pasangan dan tanyakan juga apa yang pasangan kamu inginkan dari kamu.
Menurut ilmu Psikologi, keterbukaan dan komunikasi antar pasangan tersebut dikenal sebagai ‘bahasa cinta’. Dan jika kamu saling mengerti apa bahasa cinta kalian, maka kamu kemungkinan akan menjadi lebih mudah memahami pasangan dan menjalani hidup berumah tangga dengan lebih bahagia. Dengan begitu, kamu dan pasangan akan dapat menjalani sisa hidup bersama yang lebih baik hingga di penghujung usia.
