Menjaga jarak sosial (social distancing) di tengah situasi virus corona dapat berdampak pada kesehatan mental, seperti cemas dan kesepian.
Dilansir dari People, pencarian untuk "kesepian" saat ini telah mencapai tingkat tertinggi sejak tahun 2004 lalu, menurut Google.
Para ahli epidemologi mengungkapkan menekankan penerapan social distancing untuk mencegah penularan Covid-19 dapat memperburuk rasa cemas dan kesepian.
"Situasi dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi adalah tempat berkembang biak kecemasan dan kesepian yang berlebihan," ungkap seorang psikolog klinis, dr. Kevin Gilliland.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kebiasaan sehat dalam situasi seperti ini. Bukan hanya sekedar menghindari sakit, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental.
"Fokus pada tiga pilar utama kesehatan yakni tidur untuk kekuatan, makanan sebagai sumber bahan bakar, dan gerakan adalah obat. Ini harus menjadi pedoman untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pastikan juga pola tidur lebih berkualitas," tambahnya.
Dokter Kevin juga mengatakan, makanan yang baik adalah sumber vitamin dan mineral terbaik yang membangun tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Jangan lupa selingi dengan olahraga beberapa kali dalam seminggu.
Sementara itu, psikolog dan profesor di Duke University Medical Center, dokter Robin Gurwitch menganjurkan agar orang mempertahankan rutinitas sebanyak mungkin, terutama untuk yang punya anak-anak.
Kemudian dokter Kevin juga menyebut bahwa penting untuk menghindari kebosanan saat isolasi. Kebosanan dapat memperparah kesepian dan kecemasan.
Selain itu usahakan untuk tetap aktif secara fisik dan mental. Padukan dengan workout baru, olahraga pakai aplikasi, menonton TV, belajar online, membaca buku, hingga melukis.
