Mengenal Diet Intermittent Fasting

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 10:28 WIB
Ilustrasi diet. (Pexels/Rawpixel)
Ilustrasi diet. (Pexels/Rawpixel)

Pola diet seperti ini sedang ramai diperbincangkan, karena dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan.

Intermittent Fasting (IF) adalah cara puasa berselang selang. Maksud dari IF adalah untuk membuat tubuh kita lebih sensitive terhadap insulin. Level insuline yang stabil dan rendah, amat penting dalam proses pembakaran lemak. 

Selain untuk kestabilan insuline, cara berpuasa menurut IF juga memiliki peran positif dalam pembentukan HGH (Human Growth Hormone).

Panduan diet menurut Intermittent Fasting:

  1. Makan pada saat tertentu setiap harinya. Dalam sehari kita memiliki waktu 4, 6, 8 atau 10 jam untuk makan sisanya berpuasa.
  2. Puasa berselang bisa di kombinasikan dengan puasa full. Dalam artian misalnya sehari kita hanya makan dalam waktu 4 jam, lalu makan lagi setelah 24 jam kemudian.
  3. Pada saat puasa kita boleh minum (kopi, teh tanpa gula atau air putih). Total asupan kalori saat puasa tidak melebihi 50 kcal.

Intermittent fasting adalah jenis diet yang membolehkan kamu untuk makan apa saja pada jam tertentu. Tetapi, kamu juga harus berpuasa pada jam lainnya. 

Meskipun berpuasa, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi apapun. Pada jam puasa ketika melakukan intermittent fasting, kamu masih diperbolehkan untuk mengonsumai air mineral.

Diet ini fokus pada membentuk pola makan tertentu agar secara tidak langsung kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang. Namun, tidak secara langsung memberikan aturan makanan atau minuman apa saja yang perlu dikonsumsi. 

Selain menurunkan berat badan, manfaat Intermittent Fasting adalah meningkatnya kemampuan tubuh dalam menangkal efek stres yang mencederai sel. 

Department of Physiology, University of Texas Health Science Center di San Antonio, menerangkan metode pembatasan asupan kalori menunjukkan kemampuan dalam menghambat proses penuaan dan memperpanjang umur. Bahkan, dapat mencegah dan membalikkan efek negatif yang ditimbulkan oleh penyakit kronis seperti kanker, diabetes, penyakit jantung dan syaraf (neurodegerative disorders).

Editor: Administrator

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X