Melihat orang terdekatmu berhasil mencapai impiannya semestinya dapat menjadi motivasi tersendiri bagimu. Kamu pun juga bisa ikut berbahagia karenanya. Sebab jika orang terdekatmu itu berhasil mewujudkan mimpinya, tak menutup kemungkinan ia pun akan memberikanmu saran positif untuk membantumu mencapai mimpimu.
Tapi apa jadinya jika ternyata kamu malah tak suka melihat orang lain berhasil dalam hidupnya? Entah itu soal karir, asmara, pendidikan, rumah tangga ataupun keuangan? Jika memang benar kamu merasa keberatan, iri dan tidak menyukai keberhasilan seseorang, mungkin ada yang salah pada dirimu.
Selain menandakan kamu tak berjiwa besar, tidak menyukai keberhasilan orang lain juga dapat diartikan kalau kamu memiliki mental yang lemah. Kamu tak siap menerima keadaan. Kamu pun seakan tak sanggup untuk melihat orang lain bahagia.
Padahal bisa saja, ketika orang lain berhasil, hal tersebut merupakan buah dari kerja keras, kesabaran, pengorbanan waktu dan doanya selama ini. Bisa saja ketika kamu sedang tertidur pulas di malam hari, orang yang tak kamu sukai karena keberhasilannya itu sedang belajar dengan tekun ataupun tengah bekerja dengan giat. Dan bisa saja saat kamu sedang bersantai, ia sedang khusyuk berdoa pada Tuhan agar permintaannya bisa dikabulkan.
Kalau sudah seperti itu, kamu tak boleh membenci keberhasilannya. Justru seharusnya, kamu merasa termotivasi untuk menggapai keberhasilanmu sendiri. Hindari sikap iri ataupun dengki agar 'ia' tak menguasaimu.
Ini semua perlu kamu lakukan agar kamu tak menjadi seseorang yang bermental lemah. Kuatkan hatimu dan belajarlah menerima bahwa orang lain berhak untuk mendapatkan keberhasilannya. Jadi, perbaiki dirimu mulai sekarang, kalau kamu ingin berhasil layaknya mereka.
