The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Kisah Mantan Perawat 15 Tahun Merawat Ribuan ODGJ di Tulungagung, Bikin Air Mata Menetes
Heru saat beraktivitas di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (Zcreators/Firmanto Imansyah)
Life

Kisah Mantan Perawat 15 Tahun Merawat Ribuan ODGJ di Tulungagung, Bikin Air Mata Menetes

Rabu, 22 Maret 2023 10:18 WIB 22 Maret 2023, 10:18 WIB

INDOZONE.ID - Jalan tak biasa dilakoni oleh Heru Santoso, mantan perawat yang kini menjabat sebagai Subkor P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

Ditemui di ruang kerjanya, bapak tiga anak ini langsung menyambut Indozone dengan sangat ramah.

Siap sangka, Heru yang ramah dan murah senyum ini memiliki track record yang mentereng karena sudah menemani ribuan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di kabupaten Tulungagung, dalam proses penyembuhan selama 15 tahun terakhir.

Awal Mula Kisah Perawat 15 Tahun Silam Bersama ODGJ

perawat
Heru saat beraktivitas di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (Zcreators/Firmanto Imansyah)

Dirinya berkisah, pertama kali bersinggungan dengan ODGJ saat masih bertugas di Puskesmas Kauman, sekitar 5 tahun bertugas disana, kemudian sejak 10 tahun yang lalu dirinya di mutasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, ternyata peristiwa yang dihadapinya tetap sama, yakni menangani ODGJ.

Terutama dalam hal pembebasan pasungnya, hingga proses penyembuhannya ke Rumah Sakit Jiwa terdekat.

"Saya kan perawat di Puskesmas Kauman kemudian ditugaskan untuk pembebasan pasung, karena saya dapat pelatihan itu ya berangkat aja, eh keterusan sampai sekarang," ujarnya.

Kenangan si Perawat temani ODGJ sampai Sembuh

Heru menjelaskan, banyak kisah perjalanan yang  cukup melekat di benaknya selama menemani ODGJ dalam proses penyembuhan.

Salah satunya saat menangani ODGJ yang memiliki tabiat senang meludah, kisahnya dimulai saat dirinya bersama dengan tim harus merujuk ODGJ tersebut ke RSJ terdekat.

Karena memiliki kebiasaan meludahi orang di sekitarnya, akhirnya dirinya dan tim menjadi sasaran ludah itu, bahkan sambil mengendarai mobil ke RSJ, dirinya berulang kali harus menghindari ludah-ludah dari ODGJ tersebut.

"Ya saya kan sopirnya, jadi diludahi dari belakang, untungnya bisa menghindari sambil tetap nyopir," ucapnya.


Betapa Mirisnya Keluarga Tolak ODGJ

perawat
Heru saat beraktivitas di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (Zcreators/Firmanto Imansyah)

Heru juga kerap mendapati penolakan pihak keluarga ODGJ, yang tidak mau lagi menerima anggota keluarga yang baru pulang perawatan dari RSJ selama fase penyembuhan.

Menghadapi hal ini, dirinya dan tim kemudian menyarankan untuk menitipkan ODGJ tersebut ke panti hingga beberapa tahun, kemudian dipindahkan lagi ke lokasi lain sampai saat ini karena sampai sekarang keluarganya masih menolak kehadiran ODGJ tersebut.

"Ada itu yang kita tim datang mau bebaskan pasung dan membawanya ke RSJ, sama keluarganya di janji, kalau sudah dibawa ndak boleh kembali, ya sudah kita bawa dulu, ternyata benar 6 bulan kemudian saat sudah dari RSJ mau kita bawa kerumah ternyata ditolak."

"Ya sudah kita sarankan dibawa ke panti atas biaya mandiri, mereka mau, Kemudian pas 5 tahun disana dan harus ada ODGJ lain yang mengganti ditempatkan disana, keluarga tetap ndak mau menerima, akhirnya dipindahkan ke lokasi lain sampai sekarang ini," jelasnya.

Perawat Berteman Akrab dengan ODGJ

Tidak hanya kisah duka, bahkan dirinya kini juga berteman akrab dengan mantan ODGJ yang sudah bisa menjalani kehidupannya dengan normal di luar kota.

Heru acap kali didatangi, saat yang bersangkutan hendak keluar kota, bahkan saat akan melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.

"Anaknya masih muda sekali, pas mau sekolah ke luar kota itu datang ke saya dan pamitan, ya akrab sampai sekarang," jelasnya.

Merawat ODGJ Happy

Kendati sudah 15 tahun berkecimpung dan menemani ODGJ namun tidak nampak raut lelah dan penyesalan di wajahnya, prinsipnya sederhana selama bisa melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan, Heru tetap akan melaksanakan hal itu.

Meskipun tak bisa dipungkiri, keluarga juga membutuhkan kehadirannya sebagai kepala keluarga, di tengah-tengah kesibukannya yang kadang mengharuskannya berada di lapangan hingga jam kantor usai.

"Kalau keluarga mendukung asal bisa membagi waktu, walaupun saya juga pernah harus bohong juga karena ada panggilan mendadak dan ODGJ harus dievakuasi saat itu juga karena akan diamuk masa, akhirnya saya pamitan sama keluarga mau solat tarawih di kantor, ternyata pulangnya keesokan harinya siang hari setelah selesai merujuk ke RSJ," ungkapnya.

Tidak ada ritual khusus yang disiapkannya sebelum mendatangi maupun memberangkatkan ODGJ ke RSJ terdekat, menurutnya kunci dalam menghadapi ODGJ adalah mental yang kuat sehingga kekuatan mental yang dimiliki harus lebih kuat dari ODGJ yang sedang dihadapi.

"Pokoknya kita harus lebih kuat mentalnya dari yang sedang kita hadapi, itu kuncinya, kalau Ndak gitu, kita yang kalah," pungkasnya.

Heru saat beraktivitas di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (Zcreators/Firmanto Imansyah)

Artikel Menarik Lainnya:


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .

Zcreators
Zcreators

TAG
Z Creators
Indozone Media
Z Creators
Editor
Indozone Media
Community Writer
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US