INDOZONE.ID - Seorang politikus asal Belanda bernama Arnoud van Doorn sempat membuat heboh negeri kincir Angin pada 2008 silam. Setelah heboh membenci Islam dengan partainya, ia malah menjadi mualaf setelah mempelajari Al Quran.
Arnoud van Doorn terlahir pada Maret 1966 silam bergabung politikus sayap kanan Belanda terkemuka yang berasal dari Partai Kebebasan (PVV) milik Geert Wilders. Partai itu sendiri gencar menyebarkan propaganda kebencian serta isu Islamofobia di seantero Belanda.
Saat itu Arnoud van Doorn menjadi wakil ketua dari parta milik Geert Wilders. Saat itu ia mengakui benci sekali dengan Islam dan menyebarkan propaganda tentang teror dan kerusuhan yang terjadi di Belanda lantaran ajaran Islam.
"Tujuan utama mereka adalah menjatuhkan Islam. Saya pun turut melakukannya. Saya merasa harus melakukannya dan mempercayainya," kata dirinya.
Benci Islam lantaran berita media barat.
Dalam video wawancaranya tersebut, Arnoud mengakui apa yang membuatnya menjadi pembenci Islam saat itu lantaran banyaknya berita dari media barat. Ia merasa tercuci otaknya saat itu.
"Saya mendengar tentang Islam seperti kebanyakan orang di negara Barat. Lewat media dan politikus." katanya.
"Jadi semua yang saya tahu tentang Islam adalah negatif dan berbahaya. Saya sungguh berpikir bahwa agama Isla adalah ancaman bagi masyarakat dan kebebasan kami."
Baca Juga: Di Balik Film Anti Islam 'Fitna' Buatan Belanda, Endingnya Produsernya Jadi Mualaf
Produser film "Fitna" yang memfitnah Islam.

Van Doorn dikenal dunia ketika menjadi produser dan pembuat film anti-Islam berjudul Fitna yang kontroversial bersama Geert Wilders. Film itu menjelekkan ajaran Islam dan Nabi Muhammad.
Pembuatan film Fitna ini sendiri dilatar belakangi oleh pengetahuan keduanya tentang sejarah Islam. Ia merasa bahwa Islam telah mengurangi kebebasan di Belanda dan perilakunya Muhammad tidak cocok dengan kemoralan Barat.
Arnoud pun menjadi bagian di dalamnya karena ikutan memproduksi dan mempromosikan film tersebut. Bahkan ikut menyebarkannya di media sosial.
Kesadaran Arnoud Van Doorn.
Sampai di suatu titik, Arnoud sampai di salah satu kesadaran dan berpikir; bila Islam memang buruk seperti yang diberitakan media dan para politikus, mengapa Islam kok malah terus berkembang sampai memiliki milyaran penganut?
Pikiran inilah yang membuat Arnoud akhirnya ingin mempelajari Islam lebih dalam. Ia pun bertemu dengan orang-orang Islam yang baik dan menyarankannya untuk mempelajari Al Quran.
Kendati saat itu, Arnoud merasa kebaikan orang Islam tidak tulus, atau hanya berpura-pura saja di dalam masjid.
Masuk Islam namun kehilangan pekerjaannya.
Butuh waktu setahun baginya sehingga ia menerima semua dan menjadi seorang muslim. Selain mendapatkan keramahan dan kebaikan, ia juga merasa terpuasakan dengan pertanyaan seputar agama Kristen yang ia anut mampu dijawab oleh orang Islam.
Akhirnya ia mengucap syahadat di tahun 2013 dan menjadi Muslim. Keputusna ini berdampak kepada kehidupan sosialnya, seperti kehilangan pekerjaan, nggak punya uang, dan melepaskan semua kemewahan.
Ia pun pindah ke tempat yang lebih kecil. Ia merasa bersyukur.
Naik haji setelah 6 bulan masuk Islam.

Baca Juga: Serial 'Ms Marvel' Sepi Penonton Diduga karena Islamofobia, Dapat Review Rendah di IMDB
Dalam laman twitternya ia menyatakannya sebagai memulai langkah baru sejaka menjadi umat Islam.
Segera ia melakukan ibadah Haji ke Arab Saudi dan mengunjungi Masjid Nabi untuk menyampaikan permohonan maaf dan penyesalannya dihadapan para ulama disana atas keterlibatannya dalam usaha menyebarkan kebencian atas Islam.
“Sampai sekarang saya masih sangat menyesal karena telah mendistribusikan film (Fitna) itu. Saya merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan pada masa lalu."
Langkahnya ini diikuti putra tertuanya yang memeluk Islam pada 2014 setelah melihat perubahan ayahnya semenjak memeluk Islam.
Arnoud Van Doorn menjadi presiden di Yayasan Dakwah di Eropa.

Hingga Mei 2014, ia menjabat sebagai anggota Dewan Kota Den Haag untuk PvdE, sebuah partai politik berbasis Islam. Saat ini ia adalah Presiden Yayasan Dakwah Eropa, dan Duta Hubungan Selebriti untuk Asosiasi Dakwah Kanada di Eropa.
Dia adalah Anggota Dewan dan Perwakilan Resmi untuk PvdE di dewan kota Den Haag, Belanda.
Artikel Menarik Lainnya: