Milenial semakin tua tetapi tingkah laku mereka masih terlihat berbeda dari orang tua mereka.
Pusat Penelitian Pew mendefinisikan generasi ini lahir di antara tahun 1981 hingga 1986. Kehidupan milenial memang berbeda dengan gaya hidup orang tau mereka. Mereka cenderung mandiri dan bebas.
Inilah beberapa cara atau gaya hidup yang berbeda dari milenial, dilansir dari Business Insider:
1. Lebih cenderung memesan delivery makanan
Seiring kemudahan teknologi dan transaksi online, banyak milenial cenderung lebih senang memesan makanan via online. Mereka lebih memilih delivery makanan daripada harus meninggalkan meja atau ruangan kantor.
2. Belajar melalui online
Milenial lebih baik dalam tingkat edukasi. Kebanyakan dari mereka memiliki akses pendidikan yang lebih mudah. Mereka juga tidak segan untuk belajar atau kursus lewat media online.
3. Milenial memberi tahu gaji mereka dengan rekan kerja.
Business Insider melaporkan bahwa generasi milenial cenderung mendiskusikan gaji mereka dengan rekan kerja, keluarga, dan teman dibandingkan generasi sebelumnya.
Survei terbaru juga menemukan bahwa 30 persen milenial mengatakan bahwa mereka membahas gaji mereka dengan rekan kerja.
4. Berbicara lebih terbuka tentang uang
Generasi Millenial jauh lebih terbuka tentang uang daripada orang tua mereka.
Hampir setengah dari milenial mendiskusikan keuangan pribadi mereka dengan orang tua, sementara hanya 24 persen dari baby boomer yang mendiskusikan uang dengan anak-anak mereka.
Tiga puluh persen milenial juga mendiskusikan uang dengan teman-teman mereka.
5. Milenial menyukai Netflix
Netflix menjadi tempat favorit milenial untuk menonton series drama. Sekitar 20 persen lebih milenial menggunakan Netflix untuk menonton TV dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
6. Bertanya lewat Google
Saat mengalami masalah, millenial cenderung berpaling kepada teman dan keluarga saat meminta nasihat, jalannya adalah mereka mencari jawaban sendiri secara online.
Tergantung pada bagaimana kamu melihatnya, hal ini bisa menjadi baik karena mereka mendapatkan akses kemudahan mengenai pengetahuan permasalahannya, atau bisa menjadi buruk jika mendapatkan terlalu banyak informasi.
Tetapi, milenial juga terbuka pada konseling.
