Seiring tahun berganti, kini saatnya orangtua Milenial mengambil peran dalam mengasuh anak. Salah satu aspek penting dalam pola asuh orangtua pada anak adalah pendidikan.
Namun sayang, seperti dikutip Yourtango, masih ada kelemahan dalam pola asuh orangtua Milenial, yakni anak kurang dilatih dalam critical thinking alias berpikir kritis. Padahal soft skill yang perlu dilatih generasi mendatang di era industri 4.0 adalah critical thinking.
Melatih anak berpikir kritis bisa melalui berbagai cara, yang paling mudah adalah belajar matematika sesuai dengan usianya.
“Melatih anak belajar matematika dengan menyesuaikan kemampuan si anak maka dapat membantu anak membangun pondasi belajar sehingga anak mampu berpikir kritis, problem solving dan lifelong learning,” ujar Aditiawarman, Marketing Executive Eye Level Indonesia.
Lebih lanjut, menerapkan pelajaran matematika untuk anak harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan si anak. Dimulai dari soal basik matematika seperti bilangan, artimarika, pengukuran hingga persamaan.
Setingkat lebih tinggi, orangtua Milenial bisa mengarahkan anak untuk belajar critical math melalui pola hubungan, geometri, pengukuran, pemecahan soal dan penalaran yang dapat membantu perkembangan otak kiri anak.
“Alat bantu seperti belajar yang sistematis dan menarik juga bisa membuat anak senang dan semangat belajar,” tutupnya.
