Bagi orang awam sepertinya sulit membedakan antara kimono dan yukata, karena keduanya hampir mirip dan merupakan pakaian tradisional dari Jepang.
Sejarahnya
Nama kimono berasal dari kata 'ki' dalam bahasa Jepang yang berarti 'memakai' dan 'mono' yang berarti 'benda'.
Kimono sudah digunakan sejak zaman Muromachi yang berlangsung sejak 1392 hingga 1568 dan mulai ada aturan pemakaian kimono pada zaman Edo yang berlangsung pada tahun 1603 sampai 1868.
Namun, saat itu hanya sedikit orang yang mengenakan kimono karena harganya yang mahal dan cara memakainya yang sulit.
Sedangkan yukata, sudah ada sejak 1.000 tahun yang lalu. Dan, yukata biasanya dipakai oleh para bangsawan setelah mandi.
Yukata berasal dari kata 'yu' yang berarti mandi dan 'katabira', yaitu di bawah pakaian.
Bahannya
Kimono dan yukata sama-sama menutup tubuh dengan rapt dan lebih longgar, sehingga lekukan di bagian dada maupun pinggul tidak terlihat.
Kimono terbuat dari bahan sutra dan biasanya kimono digunakan untuk acara-acara formal. Sedangkan yukata yang biasanya di kenal sebagai summer kimono terbuat dari katun dan digunakan untuk sehari-hari.
Komposisi lapisan baju
Kimono memiliki lapisan dengan tekstur tertentu di dalamnya. Sedangkan, yukata tidak ada lapisan baju di dalamnya.
Hal ini disebabkan karena kimono dan yukata biasanya digunakan untuk musim tertentu saja.
Pemakaian di musim yang berbeda
Kimono dipakai di semua musim karena memiliki bahan yang tebal. Tetapi yukata tidak bisa dipakai sepanjang tahun, karena terbuat dari lapisan yang tipis tidak cocok dipakai saat musim dingin.
Harga
Kimono yang terbuat dari bahan sutra tentu memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan bahan katun yang digunakan untuk membuat yukata.
