Bagi kamu para pecinta hewan peliharaan maupun satwa liar, pasti sudah tak asing lagi dengan nama-nama besar seperti Steve Irwin, Terri Irwin hingga Dean Schneider. Jika Steve dan Terri merupakan pasangan suami istri yang memiliki kebun binatang di Australia, berbeda dengan Dean yang memiliki penangkaran satwa liar dan buas di Afrika Selatan.
Dean Schneider, pria pencinta satwa liar dan buas ini lahir di Swiss, 27 tahun silam. Sebelumnya ia memiliki pekerjaan yang mapan sebagai seorang financial planner. Kehidupan kariernya terbilang sukses kala itu. Kemudian ia memulai untuk memiliki hidup yang berbeda dari kebanyakan orang seusianya.
Ia meninggalkan kariernya yang cemerlang sebagai seorang financial planner dan memutuskan untuk menjual aset-aset yang dimiliki lalu pindah dan membangun mimpinya di Afrika Selatan.
Kecintaannya pada satwa liar dan ketertarikannya pada misi penyelamatan para satwa liar ini menjadikan tekadnya bulat untuk membuat penangkaran seluas kurang lebih 400 hektar di Afrika Selatan. Ia mendirikan penangkaran itu bersama timnya yang tergabung dalam Hakuna Mipaka yang dalam Bahasa Swahili berarti Tanpa Batas.
Ada ribuan satwa liar yang berbeda jenis tinggal di sana. Mulai dari singa, hyena, macan tutul, berbagai reptil, burung, zebra hingga jerapah. Dan mereka semua adalah satu kesatuan yang terdapat di dalam penangkaran tersebut. Dean mendirikan penangkaran tersebut atas dasar kecintaannya pada satwa liar dan ia pun memiliki cara pandang bahwa manusia dapat hidup berdampingan dengan mereka.
Ia pun tak takut untuk bermain dan bercengkerama bersama para satwa liarnya tersebut. Karena baginya, mereka semua adalah satwa liar yang berhak mendapatkan kehidupan layak seperti manusia.
Itulah sebabnya, Dean rela menjual aset-aset berharganya demi melindungi dan menjaga para satwa liar yang ia cintai. Kalau kamu juga memiliki kecintaan yang sama pada binatang seperti yang Dean tunjukkan, kamu pun bisa memulainya dari hal kecil seperti tidak menyakiti binatang atau memberi mereka makanan jika kamu bertemu mereka di jalanan.
