Warga Mojokerto Sulap Kebun Bambu Bekas Pembuangan Sampah Jadi Pasar Keramat

- Jumat, 24 Februari 2023 | 12:50 WIB
Suasana Pasar Keramat (Z Creators/Aris Siswanto)
Suasana Pasar Keramat (Z Creators/Aris Siswanto)

Warga Dusun Keramat Jetak, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyulap kawasan kebun bambu seluas 1,8 hektar menjadi sebuah pasar tradisional. Area yang dulunya merupakan lokasi pembuangan sampah rumah tangga ini, disulap menjadi pasar tradisional zaman dahulu.

Beraneka masakan dan jajanan zaman dulu atau jadul ditawarkan di pasar ini. Seperti gulali, arum manis, jamu kunyit asam, klanting, ketan, bubur, dan masih banyak makanan tradisional yang dijual para pedagang di pasar tradisional dengan nama Keramat ini.

Tak hanya dari Mojokerto, pengunjung ini juga datang dari luar daerah. Mereka mengaku penasaran dengan keberadaan pasar tempo dulu di bawah rimbunnya  pepohon bambu ini. Para pengunjung yang datang terkesan seakan hidup di zaman dahulu. Mereka seakan menikmati suasana Indonesia tempo dulu.

Baca Juga: PKL di Bukittinggi Wajib Pakai Baju Adat saat Jualan, Pakai Batik hingga Baju Kurung

“Jadi ini suatu gerakan yang baik, semoga inisiasi ini terus bergulir dan berkembang untuk membangkitkan nilai-nilai tradisional. Karena yang disajikan di pasar ini makanan-makanan tradisional,” kata Wiwin (34), salah satu pengunjung, Jumat (24/2/2023).

Tak hanya konsep pasar dan sajiannya, para pedagangnya pun juga mengenakan pakaian khas Jawa tempo dulu. Ini menambah kesan klasik kehidupan masyarakat Jawa yang terkenal kesederhanaannya.

“Ini luar biasa sekali menurut saya. Di era modern seperi ini masih ada pasar yang menyuguhkan hal seperti ini. Seolah hidup di Jawa tempo dulu,” ujar Wiwin.

Di Pasar Keramat yang hanya buka di hari Minggu Kliwon dan Wage dalam penanggalan Jawa ini, pengunjung juga wajib menukarkan uang Rupiah mereka dengan uang gobok atau kepeng, jika ingin membeli makanan maupun barang ke pedagang.

-
Suasana Pasar Keramat (Z Creators/Tamam Mojokerto)

Baca Juga: Bukan Tutup Permanen, Pasar Kue Subuh Senen Ternyata Pindah ke Lokasi In

Menurut pihak pengelola, antusias pengunjung terus membludak, sejak pertama kali di buka dua bulan lalu. Bahkan mereka kewalahan melayani penukaran uang dari pengunjung yang mencapai ribuan orang.

“Kali ini pengunjung dua kali lipat dari yang kemarin. Persediaan uang gobog sampai kurang. Jadi untuk konsepnya itu kita kembali ke zaman dulu. Jadi dulu itu kan barter, tapi sekarang Rupiah ditukar dengan uang gobok atau kepeng, selayaknya Jawa tempo dulu,” kata Laili Hurhidayati, pengelola Pasar Keramat, Senin (20/02/2023).

Selain melestarikan warisan budaya leluhur, keberadaan Pasar Keramat ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga, di tengah banyak destinasi wisata kekinian di Mojokerto. Selain itu bisa menjadi sarana edukasi mengenang sejarah bagi anak milenial zaman sekarang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X