Kisah Mujiana, Mantan Kapolsek di Klaten Kini Sukses Bertani Cabai

- Senin, 12 Juni 2023 | 10:27 WIB
Mujiana, pensiunan polisi jadi petani cabai. (Z Creators/Edelweish Ratushima)
Mujiana, pensiunan polisi jadi petani cabai. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Banyak orang yang bingung menghadapi masa pensiun. Yang biasanya setiap harinya sibuk, begitu pensiun tidak mempunyai kegiatan. Orang-orang seperti ini masuk dalam post power syndrom.

Namun hal ini tidak berlaku bagi Mujiana (60), pensiunan polisi warga Dukuh Pasungan RT 01/ RW 03, Desa Pasungan, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah ini.   

-
Mujiana, pensiunan polisi jadi petani cabai. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Begitu purnatugas pada 22 Mei 2023, mantan Kapolsek Wedi, Klaten ini tak ingin lama-lama ‘menganggur’. Dirinya langsung terjun ke sawah menggarap lahan tiga patok. Satu patok ditanami cabai, satu patok ditanami jagung, dan satu patok ia tanami padi.

“Saya ingin mencoba menanam bermacam-macam ini. Namun yang paling menjanjikan atau hasilnya lumayan bagus adalah menanam cabai,” kata Mujiana, saat ditemui Z Creators Edelweis Ratushima di sawahnya, Sabtu (10/6/2023).

Dalam satu patok, mantan polisi dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini, menanam 5 ribu batang cabai jenis rawit tampar.

-
Mujiana, pensiunan polisi jadi petani cabai. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Semula, ia tidak tahu bagaimana cara menanam cabai yang baik dan benar sehingga bisa panen dengan maksimal. Namun Mujiana ini tipe orang yang mudah dan mau belajar, sehingga gampang dalam menyerap ilmu. Ia praktekkan langsung di sawah. Alhasil, dari ketekunannya, pohon cabainya mampu menghasilkan panen melimpah.

Namun bukan berarti tanpa kendala. Saat pertama kali menanam dan belum mempunyai pengalaman, pohon cabainya kebanjiran saat hujan deras. Saluran airnya kurang cepat mengalir. Akibatnya, sebagian besar tanaman cabainya busuk.

“Itu sebagai pengalaman awal. Sekarang saluran air saya buat sedemikian rupa, agar kalau ada hujan air cepat mengalir tidak menggenang,” kata Mujiana.    

Dari uji coba tanam pertama, hasilnya lumayan dalam arti tidak merugi waktu dan tenaga. Untuk tanam selanjutnya, karena ia sudah punya pengalaman, hasilnya sangat bagus. Dalam waktu 4 bulan, ia bisa memetik hasilnya. Durasinya cukup panjang, bisa sampai 40 hari masa panennya. 

-
Mujiana, pensiunan polisi jadi petani cabai. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Sekali panen, rata-rata 20 kilo. Mujiana pernah mengalami harga jual cabai per kilonya Rp50 ribu. Namun saat ini rata-rata per kilonya Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Setiap dua hari sekali, ia panen memetik cabai bila sudah waktunya berbuah.

Mujiana selama 37 tahun mengabdi menjadi Polri. Suka dan duka pasti pernah menghampiri perjalanan hidupnya.

Meski kini tidak menjadi Polri lagi dan berbaur dengan masyarakat menjadi warga biasa, Mujiana mengaku tidak canggung menjadi petani. Ia justru merasa senang, karena waktunya bisa tercurahkan mengurus lahan pertaniannya.

“Kalau ingin hasil melimpah dan kondisinya baik, sebagai petani harus rajin, harus tahu kiat-kiatnya mencegah hama, memberi pupuk, kapan waktu yang tepat untuk memetik cabai, dan lain-lain. Jangan tergantung pada pas harga mumpung tinggi atau faktor lainnya. Ada air saat hujan atau tidak ada air saat musim kemarau, petani harus siap,” tandas Mujiana.  

Bagi Mujiana, apapun yang kita lakukan, sepanjang demi keluarga dan demi kebaikan sekaligus untuk menjaga kesehatan agar tetap produktif di usia pensiun, dirinya selalu mendukung.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X