Jepang menjadwalkan ulang rencana eksplorasi ruang angkasa yang sempat tertunda untuk menempatkan orang Jepang pertama di bulan.
Rencana itu harusnya dilakukan pada 2020 lalu, namun pandemi Covid-19 membuat Jepang harus menunda rencanaya, juga bertepatan dengan Olimpiade 2020.
“Ruang angkasa bukan hanya perbatasan yang memberikan harapan dan impian kepada orang-orang, tetapi juga memberikan landasan penting bagi ekonomi masyarakat kita sehubungan dengan keamanan ekonomi kita,” Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada pertemuan untuk menyelesaikan rencana tersebut seperti yang dikutip dari Al Arabia, Senin (3/1/2022).
Menurut rancangan jadwal rencana, tujuan Jepang untuk menempatkan non-Amerika pertama di bulan sebagai bagian dari program Artemis, sebuah inisiatif yang dipimpin AS yang bertujuan untuk mengembalikan astronot ke bulan.
Rencana tersebut juga menjabarkan aspirasi Jepang untuk meluncurkan penyelidikan untuk menjelajahi Mars pada 2024, serta menemukan cara untuk menghasilkan listrik tenaga surya di luar angkasa.
Tetangganya, Cina juga telah melakukan penjelajahan dan menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030, dan juga berencana untuk menempatkan astronot di bulan, meningkatkan prospek perlombaan ruang angkasa di Asia.
Pada bulan Mei, China menjadi negara kedua yang menempatkan penjelajah di Mars, dua tahun setelah mendaratkan pesawat ruang angkasa pertama di sisi jauh bulan.
Pengumuman Jepang tentang target eksplorasi ruang angkasa datang seminggu setelah miliarder Jepang Yusaku Maezawa kembali ke bumi setelah menghabiskan 12 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menjadi turis luar angkasa pertama yang melakukan perjalanan ke ISS dalam lebih dari satu dekade.
