Pandemi Covid-19 membunuh semua aspek termasuk sektor ekonomi. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga terjadi dimana-mana. Hal itu yang juga dialami oleh Hengky Agus Triyono, pria asal Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.
Hengky Agus Triyono harus menelan pil pahit menjadi korban PHK pada 2021 lalu setelah 12 tahun bekerja. Surat PHK ia terima bersamaan hasil tes PCR yang menunjukan jika dirinya terkonfirmasi Covid-19.
Sudah jatuh tertimpa tangga begitu yang terjadi dalam hidup Agus kala itu. Ia pun mengalami frustasi selama berhari-hari menerima kenyataan pahit tersebut.
"Waktu di-PHK rasanya nano-nano. Sedih banget, mau kerja apa. Istri nanti makan apa," ujar Hengky Agus Triyono kepada Tim IDZ Creators, pada Rabu (13/4/2022).
Saat ditemui di lapaknya, di Jalan Serayu, Kota Madiun, Hengky bersama istrinya Sutiah sedang meracik pesanan seblak. Ia mengaku sempat menganggur selama 6 bulan sebelum akhirnya memutuskan berjualan seblak.
Awalnya, membuat seblak dan menjualnya hanya lewat online. Ternyata tangan Tuhan bekerja, seblak Hengky Agus laris manis hingga ia memberanikan untuk membuka lapak. Sementara gerobak dan modal awal sebesar Rp700 ribu hasil pinjaman dari temannya.
Seblak Hengky Agus sampai saar ini masih laris manis. Sehari dia bisa menjual 30 hingga 80 bungkus. Satu bungkusnya di jual Rp10 ribu. Menurutnya, saat ini penghasilannya juga lebih besar daripada gaji bulanan yang dia dapat saat bekerja di perusahaan properti.
"Kalau omzet belasan juta (sebulan). Kalau penghasilan 3 kali gaji bulanan Saya," pungkas Hengky.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
