Segera Dipatenkan, Begini Cara Perajin Kepri Lestarikan Tenun Songket Khas Melayu

- Kamis, 16 Desember 2021 | 16:28 WIB
Tenun songket Melayu segera dipatenkan oleh Pemerintah Kepri (Alnovyan Harmindo/IDZ Creator Community)
Tenun songket Melayu segera dipatenkan oleh Pemerintah Kepri (Alnovyan Harmindo/IDZ Creator Community)

Kerajinan tenun songket khas Melayu masih jadi sumber penghasilan para pengrajin songket di Kab Karimun, Kepulauan Riau. Berpusat di Desa Prayun, Kec Kundur Utara, Kab Karimun, para pengrajin masih memproduksinya secara manual dengan alat tradisional.

Selain belajar dari generasi terdahulu, para pengrajin juga terampil membuat tenun songket berkat pelatihan yang diberikan oleh Persatuan Ahli Seni Tradisional Alam Melayu (Perkasa Alam).

-
Perajin tenun songket khas Melayu masih bertahan sampai sekarang (Alnovyan Harmindo/IDZ Creator Community)

Dengan corak unggulan perahu jong, nantinya Songket Melayu tersebut akan dipatenkan sebagai ciri khas Kabupaten Karimun, yang dibantu penuh oleh Pemerintah Daerah.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq, bahwa hasil tenun songket masyarakat sudah dapat bersaing dan bisa dipasarkan.

-
Bupati Karimun siap patenkan tenun songket Melayu (Alnovyan Harmindo/IDZ Creator Community)

"Setelah melihat langsung seperti apa pembuatannya, dan ternyata sangat bagus dengan corak perahu layar atau jong nya," ujar Bupati Rafiq.

Bahkan, untuk memberikan semangat pada pengrajin. Rafiq langsung memesan sejumlah songket yang akan digunakan atau dipakai  para kafilah dalam Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ). Hal itu juga sebagai langkah Pemerintah dalam mempromosikan hasil tenun songket yang kini menjadi salah satu ikon Karimun.

"Saya harap kafilah dapat mengunakan songket melayu ini pada MTQ tingkat Kabupaten mendatang sebagai ajang promosi kita," katanya.

-
Perajin tenun di Desa Perayun melakukannya secara manual (Alnovyan Harmindo/IDZ Creator Community)

Pengrajin tenun di Desa Perayun menjadi satu-satunya yang ada di Kab Karimun. Harapannya hasil tenun dapat diproduksi dengan skala luas dan berkelanjutan, agar dapat menambah pendapatan para pengrajin serta mendongkrak perekonomian Karimun secara luas.

Sementara itu, Abu Abdillah Fahmi salah satu pengkaji/pelatih dari Perkasa Alam mengatakan, pelatihan tenun songket melayu di Desa Perayun juga untuk melestarikan warisan budaya Melayu.

"Ini juga upaya kita untuk pemberdayaan masyarakat dengan tetap melestarikan seni warisan budaya melayu yang hasilnya nanti diharapkan bisa menjadi produk unggulan baik Desa Perayun maupun Kabupaten Karimun," katanya.

Fahmi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik rencana Pemerintah Kab Karimun untuk mempatenkan hasil tenun songket Melayu tersebut. Ia juga mengharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan untuk kajian lebih mendalam mengenai songket melayu.

Pelatihan tenun songket Melayu di Desa Prayun itu juga didukung oleh Komunitas Tenun Tradisional Indonesia (KTTI), Ahlul Tanjak Nusantara (ATN), Rumpun Melayu Bersatu (RMBKK), Pelangi Budaya, Akademi Seni Tradisional Alam Melayu - Malaysia dan Persatuan Penggiat Seni Alam Melayu Malaysia.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X