Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo menuai kecaman setelah menerbitkan karikatur yang mengolok-olok korban Gempa Turki.
Karikatur yang ditimbulkan majalah tersebut benar-benar membuat publik geram lantaran tak menunjukkan rasa simpati pada bencana alam yang diprediksi WHO memakan korban lebih dari 20 ribu jiwa tersebut.
Dilihat dalam unggahan di akun Twitter @Charlie_Hebdo_, majalah yang pertama kali terbit pada 1970 itu merilis “Cartoon of the Day” beberapa jam setelah gempa 7,8 Magnitudo meguncang wilayah Turki dan Suriah.
Karikatur itu menampilkan gambar bangunan yang rusak, mobil yang terguling, dan tumpukan puing-puing bagunanan.
“Gempa bumi di Türkiye. Bahkan tidak perlu mengirim tank,” bunyi keterangan karikatur yang membuat publik geram.
Netizen dan politisi yang mampir di unggahan itu pun langsung menyuarakan kritik.
“Ini bukan kebebasan berbicara, ini adalah sekelompok sampah rasis terbelakang yang bersembunyi di balik kebebasan berbicara,” kata salah satu netizen.
“Menjijikkan, menyedihkan, tidak manusiawi!” sambung yang lain.
Baca juga: Sosok Frank Hoogerbeets, Pria Belanda yang Prediksi Gempa Turki, Ternyata Dikecam Peneliti
“Orang barbar modern! Tenggelam dalam kemarahan dan kebencian Anda,” timpal juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.
??Le dessin du jour, par #Juin pic.twitter.com/kPcEqZDocO
— Charlie Hebdo (@Charlie_Hebdo_) February 6, 2023
Gemar Bikin Kontroversi
Diktehaui, ini bukan kali pertama Majalah Charlie Hebdo bikin kegaduhan. Majalah ini telah berulang kali menerbitkan karikatur yang menghujat Nabi Muhammad SAW.
Nabi Allah panutan umat muslim itu digambarkan Charlie Hebdo sebagai anak migran yang meninggal, korban virus, paus serta pemimpin Yahudi.
Baca juga: Majalah Prancis Charlie Hebdo 'Serang' Erdogan dengan Karikatur Cabul