Jelang Pemilu 2024, CEO Indozone Sebut Anak Muda Berperan Penting Tentukan Masa Depan RI

- Senin, 20 Maret 2023 | 12:49 WIB
CEO Indozone Riel Tasmaya. (Indozone/Razdkanya Ramadhanty)
CEO Indozone Riel Tasmaya. (Indozone/Razdkanya Ramadhanty)

CEO Indozone, Riel Tasmaya, menjadi salah satu pembicara dalam acara diskusi yang diselenggarakan platform digital Bijakmemilih.id dengan partisipan dari generasi muda. Isu yang diangkat terkait kesejahteraan sosial di Indonesia.

Riel mengutarakan, Gen z dan millenials membutuhkan edukasi positif terkait kondisi politik dan isu sosial di Indonesia. Diharapkan, kelompok muda terbiasa dalam melihat politik menjelang Pemilu 2024.

"Mereka ini (Gen Z dan millenials) mayoritas, 60 persen pemilih. Mereka bertanggung jawab akan masa depan mereka sendiri, jangan sampai mereka apatis dan tidak peduli ketentuan dan policy (kebijakan), mereka harus paham," ujar Riel saat menghadiri acara konferensi pers peluncuran bijakmemilih.id di Mbloc Space, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Enggak Boleh Asal! Ini Cara Dharmaji Surandika Dorong Anak Muda Pilih Pemimpin Bijak

"Nah paham (politik) itu bisa dari platform seperti bijakmemilih.id ini atau mengikuti berita melalui media massa atau sosial media. Dimulai daribikuti berita yang positif dan ringan saja dulu," lanjutnya.

Lebih lanjut Riel menyayangkan, masih ada generasi muda yang malah menutup diri terhadap politik di Tanah Air. Padahal, berkaca dari acara diskusi yang diselenggarakan Bijakmemilih, ia yakin banyak anak muda yang memiliki aspirasi untuk membangun negara.

"Kalau liat tadi dari scoop kecil tadi saja, teman-teman millenial dan gen Z punya aspirasi, tapi mereka enggak tersalurkan. Harapannya, melalui platform digital seperti bijakmemilih, bisa tersalurkan," tutur Riel.

Selaras dengan Riel, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini mengatakan, di era digital yang serba mudah dalam mengutarakan pendapat dan berdiskusi, generasi muda tidak menutup diri pada politik.

"Dengan teknologi yg berkembang ini membuka pintu untuk partisipasi politik. Jangan sampai ruang diskusi dan dialog malah tertutup," ujar Faldo.

Lebih lanjut Faldo mengakui, enggannya partisipasi generasi muda akan politik memang berkaitan dengan komunikasi partai politik dan para politisi. Sehingga hal tersebut menjadi sebuah catatan bagi para stakeholder di Tanah Air.

"Kalau saya pribadi lebih ke arah evaluasi ke diri kami, politisi dan parpolnya. Bisa jadi karena hari ini sering salah dan belum tepat cara berkomunikasi terhadap orang-oran di luar politik," tutur Faldo.

"Kadang kita melihat anak muda itu hanya sebatas objek, bukan subjek. Bukan mereka kita ajak nyaleg dan masuk politik, tapi butuh partisipasi ruang publik, sehingga parpol dan politisi bisa menerima keresahan dari mereka," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X