INDOZONE.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sektor bisnis ‘Membunyikan Bel untuk Kesetaraan Gender’ atau ‘Ring the Bell for Gender Equality’.
Tahun ini, lebih dari 110 bursa saham di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mendukung kampanye tahunan ‘Ring the Bell for Gender Equality’ untuk meningkatkan kesadaran tentang peran perusahaan dalam mendorong kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan.
Ring The Bell for Gender Equality diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), International Finance Corporation (IFC), Indonesia Global Compact Network (IGCN), Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), dan Indonesia Business Coalition for Women’s Empowerment (IBCWE).
Baca Juga: Kata-kata Quotes Inspiratif Tentang Wanita untuk Rayakan Hari Perempuan Sedunia
“Melalui Ring the Bell for Gender Equality 2023 ini, BEI terus mendorong seluruh stakeholders untuk terus meningkatkan praktik kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bisnis serta pasar modal Indonesia. Kami juga berharap agar perusahaan-perusahaan di industri pasar modal Indonesia dapat memberikan akses yang lebih luas kepada perempuan untuk terlibat dalam pengembangan teknologi secara optimal,” kata Risa E. Rustam, Direktur BEI.
Dwi Faiz, Head of Programmes, UN Women Indonesia menekankan pentingnya kemitraan dengan sektor swasta untuk mendorong dan mempercepat tercapainya kesetaran gender di tempat kerja, marketplace, dan komunitas,
“Sektor bisnis memiliki peran penting untuk mendorong partisipasi dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dengan memastikan budaya dan praktik bisnis yang sensitif gender. Kami sangat senang melihat semakin banyak perusahaan di Indonesia yang berkomitmen dan mengimplementasikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs), dan di saat yang bersamaan juga mendorong perusahaan lain untuk memajukan kesetaraan gender. Upaya bersama ini akan membantu mempercepat inklusi ekonomi bagi perempuan, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap perkembangan dan pemulihan ekonomi negara,” ujarnya.
Maya Juwita, Direktur Eksekutif dari Indonesia Business Coalition for Women& Empowerment (IBCWE) menambahkan, studi dari Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan bahwa perusahaan yang melaporkan tingkat keragaman di atas rata-rata, termasuk dalam gender, di tim manajemen mereka juga melaporkan pendapatan dari inovasi yang lebih tinggi sebanyak 19 persen dari perusahaan dengan tingkat keragaman di bawah rata-rata 45 persen total pendapatan dibandingkan hanya 26 persen.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Dian Sastro Ajak Para Perempuan Saling Mendukung
“Sayangnya, penentuan target gender belum diimplementasikan secara luas di perusahaan Indonesia. Selain itu, the Census on Women in Executive Leadership Team (ELT) mendefinisikan keseimbangan gender sebagai setidaknya 30% : 70% (untuk gender manapun), seperti yang diimplementasikan oleh Pemerintah Indonesia melalui kuota minimal 30 persen perempuan di parlemen. Sensus kami terhadap perusahaan IDX200 menunjukkan bahwa di tahun 2021, hanya 15 persen posisi kepemimpinan eksekutif dipegang oleh perempuan,” tuturnya.
Di acara Ring the Bell for Gender Equality, Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan atau Women Empowerment Principles juga ikut dipromosikan. Sebanyak 177 perusahaan telah menjadi penandatangan WEPs dan berkomitmen untuk mengimplementasikan Prinsip-Prinsip tersebut di dalam perusahaan, dan mendorong perusahaan lain untuk ikut beraksi dalam mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tempat kerja, marketplace dan komunitas.
Artikel Menarik Lainnya: