KDRT masih jadi salah satu isu terbesar yang belum selesai di Indonesia. Berdasarkan data Komnas Perempuan tahun 2021, dari laporan 2527 kasus, 70 persennya terjadi kepada istri.
Faktor hubungan yang tidak seimbang antara suami-istri serta faktor ekonomi menjadi penyebab utama KDRT. Enggak hanya itu, selain menjadi korban KDRT, para korban juga sering mendapat cibiran dari masyarakat saat speak up.
Melihat fenomena ini, PLN Peduli dan Yayasan Benih Baik Indonesia mengajak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali Women Crisis Centre (BWCC) untuk memberi pelatihan keterampilan pada 300 perempuan penyintas KDRT dari berbagai wilayah di Bali. Mereka datang dari Tabanan, Denpasar, Bangli dan Badung.
Selain diberikan modal, para perempuan tangguh ini mendapat pelatihan keterampilan wirausaha, pelatihan membuat dupa, hingga pelatihan paralegal untuk pendampingan korban.
Pelatihan-pelatihan ini bertujuan melindungi korban, terutama untuk mengurangi ketimpangan ekonomi rumah tangga hingga pelatihan keterampilan untuk bisa mandiri.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang turut menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya fenomena ini seperti gunung es, karena masih banyak korban yang enggan speak up!
"Peran kita sangat penting untuk memperhatikan kondisi fisik dan psikis para penyintas melalui pemberian pendampingan. Oleh karena itu program ini diharapkan tidak berhenti di Bali, harus ditingkatkan melalui sinergi dan kolaborasi,” terang Bintang.
Ia mendorong berbagai pihak agar menjadi penyemangat bagi perempuan Indonesia karena tidak ada yang tidak mungkin asal diberikan kesempatan dan peluang.
"Teruslah berkarya menjadi perempuan mandiri dan tangguh serta inovatif dan kreatif bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Perempuan berdaya Indonesia maju.” Tutup Bintang.
Hal tersebut disampaikan Bintang Puspayoga saat menghadiri penutupan kegiatan pelatihan pemberdayaan penyintas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Museum Geopark Batur, Bangli, Bali, Jumat (23/12/2022).
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ibu ke 94 tahun 2022.
Artikel Menarik Lainnya:
Toko dan Mal di Prancis Selalu Tutup di Hari Minggu, Kecuali...
Fans Berat Argentina Asal Sulbar Tunaikan Nazar Jalan Kaki 6 Km usai Kemenangan Messi CS